Bisnis.com, MANGUPURA – Desa di Bali patut dijadikan percontohan di Indonesia karena sudah tidak ada lagi yang menyandang status tertinggal.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmograsi Eko Putro Sandjojo mengatakan desa-desa di Indonesia bisa belajar dari kesuksesan sejumlah desa di Bali menjalankan fungsinya dalam pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan hasil seminar ini bisa disebarkan ke seluruh desa di Indonesia, untuk dijadikan acuan,” katanya, Jumat (22/9/2017).
Menteri mengatakan hal tersebut kepada wartawan usai pembukaan Seminar Bhakti Desa III 2017 yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat terkait Dies Natalis Ke-55 Universitas Udayana. Seminar ini di antaranya dihadiri para kepala desa/perbekel dan bendesa adat se- Bali.
Menurut Eko mengatakan ajang seperti ini memang sangat tepat untuk mengupas persoalan-persoalan yang masih ada dalam penyaluran dana desa untuk dilakukan perbaiki bersama.
Dia menyebut Bali sangat berhasil dalam penyerapan dana desa. Penyaluran dana desa tahap pertama tahun ini, penyerapannya sudah 100%. "Selain penyaluran tahap pertama, penyerapan untuk tahap kedua juga sangat berhasil mencapai 100%," ucapnya.
Rektor Universitas Udayana Prof. AA Raka Sudewi mengatakan seminar ini sebagai wujud nyata implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat dalam mendukung percepatan tercapainya pembangunan nasional untuk mengentaskan kemiskinan.
“Kami jua berupaya mengupas persoalan-persoalan yang masih ada dalam penyaluran dana desa,” katanya.
Kata dia wujud nyata pemerintah dalam pengentasan kemiskinan yang diwujudkan dalam bantuan dana desa diharapkan mampu membangun sumber daya desa untuk membangun kemandirian bangsa melalui pembangunan dari desa.
Untuk memastikan program tersebut berjalan baik, diperlukan lebih banyak pendampingan dan pelatihan tentang pengelolaan keuangan/bantuan desa yang sangat besar. Selain itu, harus berkomitmen terhadap penggunaannya yang dituangkan melalui penyusunan RPJM.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap semua pihak menyatukan langkah dan pemikiran dalam menghadapi dinamika pemerintahan dan pembangunan. Terutama untuk memantapkan implementasi program Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa.
Dia menambahkan pembangunan daerah dan desa ini memang menjadi prioritas pembangunan nasional. Bahkan pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana yang besar bagi pembangunan desa. Begitu juga dukungan anggaran dari pemprov, pemkab, maupun pemkot.
Namun, lanjutnya, ketersediaan dana ini jika dikelola dengan baik bakal mendorong akselerasi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, pengelolaan anggaran berpotensi terjadi penyimpangan jika aparat desa tidak paham ketentuan yang mengaturnya.
"Sudah banyak aparat desa yang berurusan dengan masalah hukum. Tentu kita tidak ingin hal tersebut kembali terjadi sehingga dapat menghambat pembangunan secara menyeluruh," ujarnya.