Bisnis.com, MANGUPURA--PT Hotel Indonesia Natour (Persero) tengah melakukan percepatan pengelolaan hotel milik BUMN di Indonesia.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said mengatakan percepatan yang dilakukan telah mampu menghasilkan peningkatan rata-rata tingkat hunian kamar yang pada 2015 hanya 48% menjadi 62% pada 2016.
Dari okupansi tersebut HIN juga melakukan konsolidasi harga, yakni menaikkan dari semula Rp600 ribu menjadi sekitar Rp780 ribu per kamar per malam.
Iswandi menyebut untuk wilayah Bali tingkat hunian kamar telah berada di atas rata-rata, misalnya pada salah satu hotel di bawah HIN yakni Inaya Putri Bali Nusa Dua pada Rabu (14/6/2017) mencapai 95%, pada bulan sebelumnya, Mei 84%.
“Nilai ini terus naik dari 2016 ke 2017,” katanya, Rabu (14/6/2017).
Iswandi mengatakan pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mampu berbenah dan terus meningkatkan pengelolaan hotel di Indonesia.
Dia menambahkan pengelolaan hotel di Indonesia memang sempat dikuasai asing. Padahal, hotel pertama di Indonesia adalah Inna Bali Heritage Hotel yang dikelola pemerintah.
"Dulu kita merasa percaya bahwa nggak apa toh juga milik negara sehingga costumer pergi dan menggunakan jasa perhotelan swasta," sebutnya.
Kata dia, percepatan pengelolaan ini juga terkait tugas pemerintah pada HIN dalam satu tahun setengah ini untuk menjadi satu-satunya BUMN yang mengelola hotel.
"Apalagi kita punya aset yang cukup strategis, hampir semua prime area," katanya.
Iswandi mengatakan pihaknya akan mengangkat kembali kekuatan dan keramahtamahan Indonesia untuk membedakan dengan hotel swasta lainnya.
“Costumer kita sangat menghargai keramahtamahan Indonesia, dengan ini kita kembalikan kejayaan Indonesia Natour," sebutnya.
Iswandi mengatakan perubahan yang dilakukan HIN yakni perubahan mindset people, dari front line maupun office disamakan persepsinya untuk memberikan pelayanan terbaik dengan keramahtamahan Indonesia.
.jpg?w=300&h=221)
