Bisnis.com, DENPASAR—Masyarakat Bali melakukan pemotongan terhadap ratusan ekor babi secara massal pada hari Penampahan Galungan, sehari menjelang Hari Raya umat Hindu terbesar di Pulau Dewata, Selasa (4/4/2017).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra jauh sebelumnya telah meminta jajarannya di kabupaten/kota untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi kesehatan babi di masyarakat menjelang Hari Raya Galungan, yang jatuh pada hari Rabu, 5 April 2017.
Ia mengatakan, pengecekan itu menyangkut kondisi kesehatan babi di masyarakat, sekaligus melakukan sosialisasi terkait munculnya bakteri Maningitis Streptococcus Suis (MSS) yang menyerang ternak babi di Kabupaten Tabanan dan Badung.
"Kalau pemotongan yang dilakukan di rumah potong hewan (RPH), tentunya sudah ada dokter hewannya sendiri, sehingga tidak masalah," ujarnya.
Ia mengharapkan agar masyarakat benar-benar memperhatikan faktor kesehatan babi yang dipotong, tidak hanya untuk kepentingan Galungan, namun juga untuk ritual lainnya, terlebih untuk kepentingan konsumsi.
"Tolong dicek babinya, babi harus sehat, dan ini bisa dengan minta bantuan kepada petugas. Intinya yakinkan bahwa babi yang akan dipotong itu dalam kondisi sehat," ujarnya.
Demikian juga tempat untuk melakukan pemotongan, lanjut dia, juga haruslah bersih, dengan air yang terjamin kebersihannya serta alat yang digunakan harus bersih.
Masyarakat khusus di daerah pedesaan sudah menyiapkan babi sejak enam bulan sebelumnya untuk dipotong pada hari Penampahan Galungan. Pemotongan babi biasanya dilakukan secara patungan satu ekor dengan berat lebih dari 100 kg untuk 15-20 kepala keluarga.