Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DJP Nusa Tenggara Incar Sepuluh WP Kakap di NTB

Direktorat Jendral Pajak Nusa Tenggara tengah mengincar wajib pajak kakap yang memiliki tunggakan pajak lebih dari Rp100 juta. Hal ini dilakukan lantaran potensi penerimaan negara dari wajib pajak tersebut tergolong besar.
Kepala Kanwil DJP Nusra Suparno saat memberikan keterangan usai terkait pajak di kantornya, Mataram, Selasa (21/3/2017)./Eka Chandra
Kepala Kanwil DJP Nusra Suparno saat memberikan keterangan usai terkait pajak di kantornya, Mataram, Selasa (21/3/2017)./Eka Chandra

Bisnis.com, MATARAM – Direktorat Jendral Pajak Nusa Tenggara tengah mengincar wajib pajak kakap yang memiliki tunggakan pajak lebih dari Rp100 juta. Hal ini dilakukan lantaran potensi penerimaan negara dari wajib pajak tersebut tergolong besar. 

Kepala Kantor Wilayah DJP Nusra Suparno mengatakan, setidaknya ada sepuluh wajib pajak yang saat ini tengah dibidik untuk wilayah NTB lantaran tidak memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak. 

"Untuk NTB mungkin ada sekitar 10 wajib pajak yang sedang kita lakukan proses. Mereka hutang pajaknya di atas Rp100 juta," ujar Suparno di kantornya, Mataram, Selasa (21/3/2017). 

Suparno menegaskan pihaknya akan mengambil sikap tegas untuk mengamankan penerimaan negara dengan menindak tegas para pelaku tindak pidana dibidang perpajakan. 

Menurut Suparno, pajak merupakan sumber utama penerimaan negara atau sekitar 76% dan sudah sewajarnya apabila seluruh masyarakat mengambil bagian dalam mendanai program pembangunan dengan menghitung, membayar, dan melaporkan pajak secara jujur dan benar. 

"DJP akan terus melakukan berbagai upaya pelayanan, pengawasa, dan penegakan hukum sambil terus menjalin kerja sama dengan instansi penegak hukum lainnya," ujar Suparno. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro