Bisnis.com, MANGUPURA - Optimalisasi Bandara Internasional Ngurah Rai yang telah dilakukan oleh Angkasa Pura Property (APP) telah menelan anggaran senilai Rp265 miliar.
Proyek optimalisasi ini dibagi dalam dua paket yang dikerjakan selama 9 bulan. Direktur Utama PT Angkasa Pura Property, Ristiyanto Eko Wibowo menjelaskan dengan anggaran jumbo tersebut, APP membangun dan merevitalisasi banyak fasilitas dan infrastruktur di Bandara Ngurah Rai untuk meningkatkan layanan terhadap penumpang.
Fasilitas yang dibangun yang paling besar yakni Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di terminal domestik. JPO ini mempercepat penumpang yang jalan kaki untuk mengakses keberangkatan keberangkatan. Begitu juga penumpang yang baru tiba di Bali akan lebih cepat ke area penjemputan maupun area parkir mobil. JPO ini juga dilengkapi dengan elevator, tangga biasa.
Pembangunan JPO ini menurut Ristyanto menelan anggaran 67% dari total semua anggaran yang dialokasikan untuk optimalisasi Bandara Ngurah Rai.
APP juga membangun fasilitas khusus penjemputan bus, untuk memudahkan manuver bus besar dan mencegah penumpukan penumpang di satu area seperti sebelumnya. Dalam waktu bersamaan area penjemputan bus ini bisa menampung 6 bus besar sekaligus. Area ini akan rampung pada 15 Desember 2024 dan siap digunakan jelang libur Natal dan Tahun Baru.
Fasilitas penjemputan penumpang dengan kendaraan kecil juga sekarang lebih rapi dan luas. Mobil yang melakukan penjemputan diatur maksimal 3 menit untuk mencegah kemacetan. Ruas jalan di dalam area Bandara Ngurah Rai juga diperluas, mulai dari pintu masuk, terminal domestik dan internasional, dari yang awalnya hanya dua ruas, diperlebar menjadi 4 ruas sehingga arus kendaraan yang keluar masuk akan lebih cepat.
Baca Juga
APP juga memperbanyak taman di Bandara Ngurah Rai agar Bandara yang merupakan pintu masuk Pulau Dewata ini lebih hijau dan segar. Selain itu, area meeting point juga ditata seperti meeting point taman air di terminal domestik.
Ristyanto menjelaskan optimalisasi ini memanfaatkan setiap lahan di Bandara Ngurah Rai agar bisa optimal untuk pelayanan penumpang.
“Optimalisasi ini bertujuan ini meningkatkan kenyamanan penumpang, terutama JPO itu sangat berguna, ingat sebelum ada JPO penumpang harus menyeberang di jalan yang dilalui kendaraan, sekarang tidak perlu lagi dengan adanya JPO,” jelas Ristyanto kepada media, Jumat (29/11/2024).
Optimalisasi Bandara Ngurah Rai akan terus dilakukan secara bertahap, tujuannya agar Bandara Ngurah Rai bisa menampung 32 juta penumpang. Setelah optimalisasi di darat, Ristyanto menjelaskan optimalisasi akan dilakukan di dalam terminal hingga ruang udara Bandara Ngurah Rai.
Pembangunan JPO dan fasilitas lainnya juga menggunakan arsitektur khas Bali. Material juga banyak diambil di Bali seperti bata merah, batu andesit dan material lainnya.