Bisnis.com, DENPASAR – Harga paket wisata di Nusa Tenggara Barat mengalami penyesuaian atau naik 20 persen mulai September 2022.
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB, Sahlan M.Saleh, menjelaskan kenaikan harga paket wisata merupakan bentuk penyesuaian setelah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diputuskan pemerintah naik pada 1 September 2022.
“Kami melakukan penyesuaian 20 persen untuk harga paket wisata, semua paket wisata termasuk hotel, destinasi, transportasi. Ini bentuk penyesuaian saja karena kebutuhan operasional tentu sudah naik,” jelas Sahlan saat melalui telepon dikutip, Senin (26/9/2022).
Kenaikan harga paket wisata dinilai tidak akan berdampak terhadap wisatawan yang akan berkunjung ke NTB. Tingkat kunjungan wisatawan dipengaruhi oleh mahalnya harga tiket pesawat imbas dari naiknya harga avtur yang menjadi bahan bakar pesawat.
Sejak kenaikan harga tiket pesawat, para agen travel di NTB mengalami penurunan order, berbeda ketika harga tiket pesawat masih terjangkau.
Astindo mengatakan sedang promosi paket wisata untuk menarik wisatawan domestik dan asing lebih banyak masuk ke NTB. “Saat ini kami sedang lakukan promosi agar wisata NTB semakin ramai,” ujar Sahlan.
Baca Juga
Agen Travel berharap reservasi wisatawan akan ramai pada event internasional yang akan berlangsung di Mandalika seperti World Superbike yang rencananya digelar pada November 2022.
Tingkat kunjungan wisatawan ke NTB tercatat masih rendah, tercermin dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di NTB pada Juli 2022 hanya 37,5 persen atau turun 1,21 persen jika dibandingkan Juni 2022.
Jumlah tamu menginap hingga Juli 2022 sejumlah 718.588 orang, dengan rincian 381.421 orang menginap di hotel bintang dan 337.137 orang menginap di hotel non bintang. (C211)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
