Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Masuk Pasar Digital Memiliki Daya Tahan Tinggi

Sejumlah 19,5 juta UMKM di Indonesia telah masuk dalam ekosistem digital.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membuka acara The Third Quarterly Group Discussion Digital Economy to Supports Digital secara virtual yang diselenggarakan di Hilton Hotel Nusa Dua, Bali pada Senin (8/8/2022)./Bisnis-Harian Noris Saputra.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membuka acara The Third Quarterly Group Discussion Digital Economy to Supports Digital secara virtual yang diselenggarakan di Hilton Hotel Nusa Dua, Bali pada Senin (8/8/2022)./Bisnis-Harian Noris Saputra.

Bisnis.com, DENPASAR - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah memasuki ekosistem digital memiliki daya tahan yang lebih baik di tengah pandemi Covid-19.

Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat 80 persen UMKM di Indonesia yang telah masuk ekosistem digital mampu bertahan di tengah krisis seperti pandemi Covid-19. Daya tahan tersebut didorong oleh pasar digital yang berkembang pesat di Indonesia di tengah pembatasan pergerakan masyarakat.

Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, menjelaskan sejumlah 19,5 juta UMKM di Indonesia telah masuk dalam ekosistem digital. Pada 2024 pemerintah menargetkan 30 juta UMKM harus masuk dalam ekosistem digital.

Teten juga menjelaskan 86 persen UMKM di Indonesia bergantung pada internet, 82 persen UMKM telah melakukan promosi melalui internet. Sebanyak 73 persen UMKM di Indonesia telah memiliki lapak di e-commerce.

"Daya tahan UMKM di Indonesia terus kami perkuat melalui percepatan transformasi digital. Selain itu kami juga memperkuat UMKM dari sisi regulasi yakni belanja pemerintah di pusat maupun wilayah harus memprioritaskan produk UMKM," jelas Teten melalui virtual Senin (8/8/2022).

Pemerintah juga mempermudah pengurusan izin UMKM di daerah seperti pengurusan nomor induk perusahaan. Selain itu, pembentukan ekosistem digital melalui inkubator UMKM di seluruh kampus.

"Inkubator UMKM di kampus bertujuan untuk mencetak wirausaha muda berbasis digital," ujar Teten.

Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Bambang Brodjonegoro, menjelaskan selain pembangunan infrastruktur digital, tantangan membangun ekosistem digital UMKM pada perubahan mindset bisnis dari tradisional ke modern.
"Memperkenalkan manajemen modern ke UMKM paling sulit dilakukan dan membutuhkan waktu, perlu pelatihan dan pendampingan secara konsisten," jelas Bambang.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen mempermudah akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan pemasaran UMKM melalui platform digital. Akses pembiayaan yang saat ini terbuka bagi UMKM yakni melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM.

Bank Indonesia mencatat kredit UMKM hingga Mei 2022 tumbuh 16,97 persen dengan nilai penyaluran mencapai Rp1.195,4 triliun. (C211)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper