Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Kredit di NTB Tumbuh 5,3 Persen per April 2022

Petumbuhan kredit di NTB sudah bagus pada April 2022 walaupun lebih rendah dari pertumbuhan nasional.
Ilustrasi uang rupiah pecahan Rp50.000./Bisnis
Ilustrasi uang rupiah pecahan Rp50.000./Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR – Realisasi kredit perbankan di Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga April 2022 sejumlah Rp56,9 triliun atau tumbuh 5,3 persen.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB mencatat pertumbuhan kredit paling tinggi dari kredit modal kerja yang tumbuh 3,17 persen dengan realisasi Rp23,05 triliun, kemudian kredit investasi juga tumbuh 1,41 persen dengan realisasi Rp8,8 triliun dan kredit konsumsi tumbuh 1,12 persen dengan nilai Rp25,01 triliun. Jika dilihat dari realisasi nilai, kredit perbankan di NTB masih didominasi oleh kredit konsumsi.

Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy, menjelaskan jika dibanding dengan nasional, pertumbuhan kredit di NTB masih lebih rendah, pertumbuhan kredit nasional hingga April 2022 mencapai 9,10 persen dengan nilai kredit mencapai Rp6.100 triliun.

“Petumbuhan kredit di NTB sudah bagus pada April 2022 walaupun lebih rendah dari pertumbuhan nasional. Realisasi kredit dari perbankan di NTB sudah menyasar 550.561 debitur,” jelas Rico di Sumbawa, Jumat (17/6/2022).

Kredit di sektor produktif, paling tinggi terealisasi ke sektor pertambangan dan penggalian dengan realisasi mencapai Rp11,19 triliun atau 19,67 persen dari seluruh nilai kredit di NTB. Selanjutnya di sektor perdagangan besar dan eceran dengan realisasi Rp11,15 triliun, kredit pertanian perburuan dan kehutanan Rp4,1 triliun dan kredit di sektor akomodasi Rp1,2 triliun.
“Kredit pertambangan memang masih mendominasi, tetapi kredit di sektor perdagangan juga tumbuh tinggi sepanjang 2022,” kata dia.

Sementara itu realisasi kredit perbankan paling tinggi di kota Mataram dengan nilai Rp35,78 triliun, kemudian kabupaten Sumbawa Rp5,2 triliun, Kota Bima Rp4,2 triliun, Lombok Timur Rp3,6 triliun, dan Lombok Tengah Rp3,04 triliun.

Aset perbankan di NTB juga tumbuh 2,80 persen dengan nilai aset Rp65,6 triliun, sedangkan aset perbankan nasional mencapai 2.696 triliun atau tumbuh 8,43 persen. “Aset perbankan di NTB juga tumbuh positif dari Januari hingga April 2022, ini menandakan perbaikan ekonomi setelah pandemi covid-19,” jelas Rico. (C211)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper