Bisnis.com, MATARAM - Pemprov Nusa Tenggara Barat menargetkan realisasi investasi Rp15,3 triliun pada 2022 atau meningkat Rp2 triliun dari target 2021.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPM-PTSP) NTB Muhammad Rum menjelaskan target Rp15,3 triliun merupakan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB. "Target RPJMD naik Rp15,3 triliun, kalau nasional kami masih menunggu," jelas Rum kepada Bisnis, Senin (24/1/2022).
Investasi di sektor pariwisata, perikanan, pertanian, tambang dan turunannya serta investasi energi hijau atau green energy menjadi sektor andalan NTB untuk menggaet investor. Investasi besar yang baru saja direalisasikan yakni pembangunan smelter yang dimulai 2021 dan ditargetkan rampung 2023 senilai Rp26 triliun.
Baca Juga
Investasi yang direncanakan pada 2022 yakni investasi pengolahan daging sapi yang dilakukan oleh Raffi Ahmad. Raffi dikabarkan sudah mengirim tim untuk melakukan survei potensi ke NTB baik dari bahan baku hingga pusat pengolahan di Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek, Lombok Barat.
Kawasan Mandalika juga ditargetkan mendatangkan banyak investor yang berfokus pada pengembangan kawasan. ITDC menargetkan pembangunan 16.000 kamar hotel pada hingga 2050.
Sementara itu, pada kuartal IV/2021 realisasi investasi NTB Rp3,3 triliun. Rum menjelaskan secara keseluruhan nilai investasi NTB pada 2021 menunggu informasi resmi dari Kementerian Investasi. "Kalau nilai secara keseluruhan belum dapat kami sampaikan, menunggu informasi resmi dari Kementerian. Secara garis besar realisasinya mendekati Rp13 triliun," kata dia. (K48)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
