Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Kosmetik NTB Memasuki Fase Industrialisasi

IKM ini membuat beberapa produk seperti sabun, skin care, lulur. Bahan baku kami dari minyak kelapa, Lili Lebah dari Sumbawa, sama minyak bengkawang dari Kalimantan.
Proses produksi kosmetik di CV. Iwin Insani NTB./Bisnis-Harian Noris S
Proses produksi kosmetik di CV. Iwin Insani NTB./Bisnis-Harian Noris S

Bisnis.com, MATARAM - Industri Kecil dan Menengah (IKM) kosmetik di Nusa Tenggara Barat mulai masuki fase industrialisasi.

Melalui fasilitas Pempov NTB di Science Techno Park (STIP) Banyumulek, Lombok Barat, produksi masal kosmetik oleh IKM CV. Karya Iwin Insani akan dilakukan dengan target pasar nasional hingga ekspor.

Direktur CV. Karya Iwin Insani, Iwin Insani menjelaskan usaha kosmetik telah dirintis sejak 2018 dengan konsep bahan baku ramah lingkungan terutama terhadap ekosistem terumbu karang. "Kami membuat beberapa produk seperti sabun, skin care, lulur. Bahan baku kami dari minyak kelapa, Lili Lebah dari Sumbawa, sama minyak bengkawang dari Kalimantan," jelas Iwin, Rabu (29/12/2021).

Saat ini IKM CV. Karya Iwin Insani memiliki izin produksi dan edar untuk 87 produk dari BPOM. Pada 2022 iwin menargetkan produksi masal dengan pasar lokal NTB, nasional hingga ekspor.

"Pada 2022 target omzet kami Rp3 miliar dengan pasar domestik hingga ekspor. Kami sebenarnya sudah mulai mengirim produk ke Australia, Portugal tetapi tidak dalam jumlah banyak," kata dia.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan CV. Karya Iwin Insani difasilitasi tempat produksi di STIP agar cepat berkembang. "STIP ini memang dibuat untuk memfasilitasi UMKM yang ingin berkembang dan maju. CV.Iwin boleh pindah ke tempat lain ketika sudah maju dan mandiri, punya tempat yang lebih besar dengan pekerja yang lebih banyak," jelas Zul.

Zul menjelaskan IKM yang memasuki fase industrialisasi harus diberikan akses keuangan di perbankan agar lebih cepat maju. "Perbankan terutama bank daerah seperti bank NTB semoga mudah memberikan akses pinjaman kepada IKM NTB," ujar Zul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler