Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penderita HIV dan Kanker Jadi Prioritas Penerima Vaksin Booster

Wacana pemberian vaksin penguat atau booster kepada masyarakat umum di Tanah Air semakin menguat untuk bergulir pada 2022.
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 Moderna saat vaksinasi dosis ketiga sebagai vaksin penguat untuk tenaga medis./Antara
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 Moderna saat vaksinasi dosis ketiga sebagai vaksin penguat untuk tenaga medis./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI mengkategorikan masyarakat dengan defisiensi imunitas, seperti penderita HIV dan kanker dalam kelompok prioritas penerima vaksin booster Covid-19 yang direncanakan bergulir 2022.

"Sesuai dengan saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), booster ini akan diberikan ke kalangan masyarakat yang berisiko tinggi dan yang sedang mengalami defisiensi imunitas," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang diikuti dari YouTube Perekonomian Indonesia, Selasa (27/10/2021) siang.

Budi mengatakan kelompok masyarakat yang berisiko tinggi adalah tenaga kesehatan dan lanjut usia (lansia) yang saat ini sudah berjalan. Sedangkan masyarakat yang masuk ke dalam kategori terganggu imunitasnya adalah masyarakat yang terkena HIV dan kanker.

Menurut Budi, wacana pemberian vaksin penguat atau booster kepada masyarakat umum di Tanah Air semakin menguat untuk bergulir pada 2022.

"Tahun depan rencananya memang kita akan memberikan booster," katanya.

Kemenkes RI sedang melakukan penelitian jenis vaksin yang ideal bagi booster bekerja sama dengan Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization Indonesian dan sejumlah perguruan tinggi.

Ia mengatakan tujuan penelitian itu guna melihat kombinasi mana yang paling baik untuk vaksin booster. "Antara Sinovac, Sinonovac, boosternya Sinovac atau Sinonovac, Sinovac dan AstraZeneca atau Sinovac, Sinovac dan Pfizer. Demikian juga dengan AstraZeneca, AstraZeneca dan AstraZeneca atau (vaksin booster) yang ketiga Sinovac dan Pfizer," katanya.

Budi mengatakan penelitian tersebut sedang berjalan dan diharapkan rampung di akhir 2021. "Harapannya penelitian bisa selesai, sehingga menjadi basis kita mengambil kebijakan untuk ke depannya," katanya.

Budi menambahkan Kemenkes RI juga mengamati perkembangan vaksin booster yang sedang berjalan di tujuh negara. "Ada tujuh negara yang juga sama-sama sedang menyuntikkan vaksin booster," katanya.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper