Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sertifikasi CHSE Hotel di NTB Ditarget Rampung dalam Tiga Bulan

Data Dinas Pariwisata NTB menyebutkan hingga Mei 2021, jumlah hotel yang sudah mendapat sertifikat CHSE sejumlah 125 hotel atau 50 persen.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan sertifikasi hotel berbasis Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) rampung dalam tiga bulan untuk mendorong bangkitnya pariwisata NTB.

Data Dinas Pariwisata NTB menyebutkan hingga Mei 2021, jumlah hotel yang sudah mendapat sertifikat CHSE sejumlah 125 hotel atau 50 persen.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi menjelaskan telah memasang target untuk merampungkan sertifikasi CHSE.

"Kami punya target untuk tiga bulan kedepan sudah 100 persen hotel tersertifikasi," jelas Yusron kepada Bisnis, Kamis (20/5/2021).

Sertifikasi CHSE ditargetkan rampung secepat mungkin untuk mengejar ketertinggalan NTB dalam penetapan kawasan hijau pariwisata atau green tourism seperti yang diterapkan oleh Bali.

Sertifikasi CHSE juga akan dilakukan di kawasan prioritas untuk dijadikan zona hijau seperti gili, desa wisata dan destinasi potensi diminati wisatawan.

"Kami memilih destinasi prioritas untuk ditetapkan sebagai zona pariwisata hijau, basisnya gili, desa wisata, dan destinasi," ujar Yusron.

Masih rendahnya sertifikasi CHSE hotel di NTB turut disoroti oleh Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) NTB. Ketua PHRI Ni Ketut Wolini menjelaskan perlu keseriusan pemprov dalam mendorong hotel dan restaurant agar segera mendapatkan sertifikat CHSE.

"Sertifikasi CHSE di NTB masih rendah, perlu keseriusan Pemprov untuk segera melakukan sertifikasi," ujar Wolini.

Sebelumnya, wacana menggairahkan pariwisata NTB di tengah pandemi Covid-19 juga dilakukan oleh Kementerian Pariwisara dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf), Sandiaga Uno mewacanakan adanya konektivitas green tourism antara tiga gili di Lombok Utara dengan destinasi wisata Sanur di Denpasar.

Selain itu, desa wisata berbasis kearifan lokal seperti Kembang Kuning, Lombok Timur, Sembalun juga didorong sebagai destinasi wisata hijau. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper