Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Food Estate, Luhut Lirik Peluang Pengembangan Pertanian di Jembrana

Hasil produksi komoditas kakao di Bali selama 2019 tercatat mencapai 4.951 ton dengan daerah penghasil utama Jembrana yakni sebanyak 2.942 ton.
Ni Putu Eka Wiratmini
Ni Putu Eka Wiratmini - Bisnis.com 26 Maret 2021  |  10:36 WIB
Food Estate, Luhut Lirik Peluang Pengembangan Pertanian di Jembrana
Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan (dua dari kiri) dan Bupati Jembrana Nengah Tamba (dua dari kanan) saat bertemu di Nusa Dua. istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melirik pengembangan pusat pertanian di Jembarana.

Luhut mengatakan saat ini Sumatra Utara telah memiliki food estate, pertama di Indonesia, yang menjadi pusat penelitian bibit unggul pertanian.

Jembrana pun diharapkan memiliki lumbung pangan serupa mengingat wilayah tersebut memiliki sejumlah komoditas unggulan seperti kakao dan padi.

"Jembrana kita dorong memiliki agriculture center, yang memiliki padi dan kakao sebagai komoditas unggulannya," kata Luhut, Jumat (26/3/2021).

Upaya mendorong pertanian Jembrana dinilai bisa difasilitasi lewat pinjaman dari bank yang saat ini didorong ke sektor UMKM.

Pemerintah meyakini UMKM akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Saat ini digitalisasi UMKM juga terus didorong untuk mengambil maanfaat dari perkembangan teknologi digital.

"Jembrana punya padi dan Kakao, kita akan mendorong ini," sebutnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, hasil produksi komoditas kakao di Bali selama 2019 tercatat mencapai 4.951 ton dengan daerah penghasil utama Jembrana yakni sebanyak 2.942 ton.

Selain pertanian kakao, Jembrana menjadi daerah utama penghasil ikan di Bali dengan jumlah mencapai 28.208 ton.

Jembrana juga menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang mampu mencatatkan pertumbuahn pendapatan asli daerah (PAD) selama 2020 dengan besaran 10,73 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

food estate Luhut Pandjaitan Jembrana
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top