Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2.000 Unit Motor Listrik Produksi Bali Akan Tersedia Akhir 2021

Prinsipal sedang berupaya agar pada kuartal IV/2021 produk jadi kendaraan listrik berbasis baterai di Pulau Dewata sudah berhasil diproduksi dengan target sebanyak 2.000 unit.
Sepeda Motor Gesit. /Bisnis.com
Sepeda Motor Gesit. /Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - PT Wika Industri Manufaktur menargetkan 2.000 unit motor listrik berbasis baterai yang diproduksi di Kabupaten Jembrana pada lahan milik Perusda Bali akan tersedia akhir 2021.

Direktur Keuangan PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) mengatakan pihaknya sedang berupaya agar pada kuartal IV/2021 produk jadi kendaraan listrik berbasis baterai di Pulau Dewata sudah berhasil diproduksi dengan target sebanyak 2.000 unit.

"Harapan kami semua proses berjalan lancar, sehingga sudah ada output produk jadi pada kuartal IV/2021 ini," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (23/2/2021).

Menurutnya, setelah produksi kendaraan listrik berjalan lancar dan stabil di Bali, selanjutnya pemasaran juga akan diperluas ke luar Pulau terutama di wilayah Indonesia Timur.

Adapun mengenai sistem charging/pengisian baterai motor listrik ini akan dilakukan oleh pihak PLN Bali. Termasuk mengenai pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

"Kami telah bekerjasama dengan PLN terkait sistem Aplikasi PLN dan sistem charging baterai Gesits terkait IOT," tambahnya.

Terkait potensi pasar, pihaknya optimistis karena pengguna kendaraan konvensional yang ada di Bali sekitar 3 juta unit. Sehingga kendaraan listrik dengan merk Gesits yang diproduksi oleh PT WIMA berpeluang besar terserap pasar.

"Jumlah pengguna kendaraan konvensional ini merupakan market yang besar untuk kami," tambahnya.

Direktur Business Development Perusda Bali Bagus Gde Ananta Wijaya Karna mengatakan saat ini pembangunan industri kendaraan listrik di Kabupaten dengan julukan bumi makepung tersebut masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study) dan pelaksanaan pembersihan pada lahan seluas 106 hektar. Sementara berdasarkan rencana proses peletakan batu pertama (ground breaking) akan dilakukan pada Agustus 2021.

"Semoga tidak ada halangan dan sesuai rencana, sehingga dapat mulai dibangun pada Agustus mendatang," jelas Ananta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper