Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Pertambangan Topang Pertumbuhan Ekspor NTB

Sektor pertambangan dan penggalian di Nusa Tenggara Barat (NTB) tumbuh positif sebesar 40,32 persen pada triwulan III tahun 2020.
Ilustrasi cincin tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov
Ilustrasi cincin tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, DENPASAR - Saat sektor lain mengalami kontraksi di tengah pandemi Covid-19, sektor pertambangan dan penggalian di Nusa Tenggara Barat (NTB) tumbuh positif sebesar 40,32 persen pada triwulan III tahun 2020. Adapun pada triwulan III 2019 sektor serupa tumbuh hanya 10,09 secara Year on Year (YoY).

Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat pertumbuhan sektor tambang mendorong tetap tumbuhnya ekspor luar negeri. “Kenaikan produksi pada bijih tembaga ANTM triwulan III tahun 2020 tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2019 pada triwulan yang sama. Hal ini membuat ekspor luar negeri tumbuh 44,63 persen,” ungkap Kepala BPS NTB Sentono melalui rilis resmi yang dikutip pada Selasa (16/2/2020).

Tumbuh positifnya sektor penggalian pada triwulan III tahun 2020 mayoritas terjadi pada galian C seperti batuan dan pasir yang mengalami kenaikan permintaan dari sektor kontruksi. “Tingginya permintaan dari sektor kontruksi untuk galian C membuat produksi di galian C juga tumbuh signifikan,” jelasnya.

Jika dibandingkan dengan triwulan ke II tahun 2020, pertumbuhan sektor tambang triwulan III juga mengalami kenaikan. Secara Quartal to Quartal (Q to Q), sektor pertambangan dan penggalian tumbuh positif 2,43 persen pada triwulan III dibanding triwulan II yang tumbuh negatif 0,38. Sedangkan pada triwulan I tahun 2020 tumbuh negatif 4,02 persen.

Sektor pertambangan dan penggalian menjadi penyumbang tertinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB secara Year on Year (YoY) pada triwulan III tahun 2020 dengan diikuti sektor jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh 16,74 persen, dan Informasi dan Komunikasi tumbuh 14,09 persen, pengadaan Listrik dan Gas 13,67 persen, pengadaan air 9,42 persen, dan Administrasi 9,63 persen.

Walaupun secara umum PDRB NTB pada triwulan III tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,11 persen. Akomodasi makanan dan minuman menyumbang kontraksi paling besar dengan presentase 38,49 persen, transportasi dan pergudangan yang kontraksi 38,41 persen.(K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper