Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dermaga Tanah Ampo Akhirnya Beroperasi, Rencana untuk Cruise, Realisasinya Pelabuhan Pengumpul

Dengan beroperasinya dermaga tanah ampo sebagai pelabuhan pengumpul telah membuat pangkalan kapal tersebut kembali berdenyut.
Ilustrasi aktivitas pelabuhan./Bisnis
Ilustrasi aktivitas pelabuhan./Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR — Dermaga Tanah Ampo, di Kecamatan Manggis, Karangasem yang terbengkalai akhirnya beroperasi. Namun, dermaga yang semula difungsikan untuk tempat sandar kapal cruise beralih menjadi pelabuhan pengumpul.

Adapun pelabuhan pengumpul melayani angkutan laut dalam negeri atau sandar kapal antar provinsi. Berbeda dengan dermaga yang melayani cruise berfungsi sebagai pelabuhan utama untuk melayani sandar kapal antar negara.

Pembangunan Dermaga Tanah Ampo awalnya ditarget rampung pada 2009. Namun, tersandung permasalahan pendanaan, dermaga tersebut tidak kunjung rampung maupun dimanfaatkan.

Sejak 2016, Dermaga Tanah Ampo telah menjadi aset KSOP Padang Bai. Satu tahun kemudian, KSOP Padang Bai melakukan investasi pembangunan breakwater dengan nilai investasi Rp81 miliar dan baru rampung pada 2019.

Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) Kementerian Pergubungan kemudian mengubah fungsi dermaga tanah ampo menjadi pelabuhan pengumpul. Dermaga Tanah Ampo saat ini dufungsikan melayani rute kapal Bali-NTB.

Operasi perdanan dermaga tanah ampo terjadi pada Jumat (5/2/2021) dengan melayani satu kapal yakni Mutiara Ferindo VII dengan ukuran 32.548 Gross Tonnage (GT) dan 9.764 Net Tonnage (NT). Pengoperasian kapal di Dermaga Tanah Ampo pun masih tahap evaluasi hingga saat ini.

Kepala KSOP Padang Bai Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan dengan beroperasinya dermaga tanah ampo sebagai pelabuhan pengumpul telah membuat pangkalan kapal tersebut kembali berdenyut. Meskipun, fungsinya untuk sementara hanya sebagai pelabuhan pengumpul bukan sebagai dermaga cruise seperti yang diimpikan sejak awal.  

Eka mencontohkan pelabuhan gili mas di Lombok yang awalnya dibangun untuk dermaga utama juga tetap disinggahi kapal feri. "11 tahun pelabuhan dibangun, belum ada kegiatan sama sekali sejak 2009 selesai dibangun, sedangkan sekarang ada kapal berniat untuk memanfaatkan pelabuhan itu, kenapa tidak dicoba, kalau kapal cruise bisa masuk, nanti kita atur," katanya kepada Bisnis, Senin (8/2/2021).

Menurutnya, pemanfaatan dermaga tanah ampo sebagai pelabuhan pengumpul diharapkan akan menjadi pemancing sandarnya kapal lain ke dermaga tersebut. Apalagi, saat ini, dermaga tanah ampo bisa melayani kapal dengan ukuran di bawah 18.000 deadweight tonnage (dwt) sehingga masih dapat melayani kapal cruise.

"Iya kita lihat lagi, sepanjang size kapal cruise bisa kenapa," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper