Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDRB Per Kapita di Bali pada 2020 Anjlok 11,97 Persen

Penurunan PDRB per kapita tersebut dinilai berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19.
Guru SD Negeri 5 Yehembang Kauh melatih siswa kelas IV cara mengoperasikan aplikasi belajar daring dengan memanfaatkan wifi gratis di Pura Puseh Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Kamis (4/2/2021). Layanan wifi gratis di area pura tersebut untuk membantu para siswa di pelosok dalam melakukan pembelajaran daring atau online karena sulitnya jaringan internet di desa itu./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.
Guru SD Negeri 5 Yehembang Kauh melatih siswa kelas IV cara mengoperasikan aplikasi belajar daring dengan memanfaatkan wifi gratis di Pura Puseh Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Kamis (4/2/2021). Layanan wifi gratis di area pura tersebut untuk membantu para siswa di pelosok dalam melakukan pembelajaran daring atau online karena sulitnya jaringan internet di desa itu./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.

Bisnis.com, DENPASAR — Produk Domestik Regional Bruto per kapita Bali atas dasar harga berlaku menurun pada 2020 dibandingkan tahun lalu tetapi nilainya masih lebih tinggi dibandingkan realisasi 2016.

Adapun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Bali atas dasar harga berlaku pada 2020 turun 11,97 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/YoY) menjadi Rp51,18 juta per orang. Realisasi nilai PDR per kapita atas dasar harga berlaku pada 2020 masih lebih tinggi dibandingkan posisi 2016 yang senilai Rp46,21 juta dan 2017 yang senilai Rp50,17 juta per orang.

Kepala BPS Provinsi Bali Hanif Yahya mengatakan pDRB atas dasar harga berlaku pada 2020 tersebut masih merupakan angka sangat sementara. Penurunan PDRB per kapita tersebut dinilai berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19.

"PDRB per kapita Bali terpengaruh pandemi sehingga terjadi penurunan jika kita bandingkan sepanjang tahun sebelumnya dari 2016 sampai 2019," katanya dalam paparan via live streaming, Jumat (5/2/2021).

Adapun struktur PDRB menurut pengeluaran kumulatif pada 2020 paling tinggi disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga dengan porsi 53,5 persen. Selama 2020, komponen konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan minus 3,65 persen dibandingkan kumulatif tahun sebelumnya.

Tiga komponen yang mengalami kontraksi cukup dalam yaitu komponen impor dan ekspor yang masing-masing sebesar 78,34 persen YoY dan 76,23 persen YoY serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB/Investasi) sebesar minus 12,21 persen.

Secara kumulatif, PDRB Bali pada 2020 atas dasar harga konstan (ADHK) adalah senilai Rp147,55 triliun dan Atas dasar harga berlaku (ADHB) Rp224,21 triliun.

Selama lima tahun belakangan, pertumbuhan ekonomi Bali pada 2020 menjadi yang paling terendah. Pada 2020, laju pertumbuhan ekonomi kumulatif Bali berada pada level minus 9,31 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi 2016 yang sebesar 6,33 persen, 2017 sebesar 5,56 persen, 2018 sebesar 6,31 persen, dan 2019 sebesar 5,60%.

"Dari 2016 ke 2020 terjadi penurunan yang cukup tajam. Secara umum pDRB Bali baik ADHK dan ADRB pada 2020 lebih kecil dibandingkan 2019," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper