Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Perpanjangan di Bali Dinilai Tidak Berpengaruh Besar ke Ekonomi

Diperkirakan kegiatan yang berkurang akibat PPKM akan tercover oleh kegiatan yang bertambah selama pandemi sehingga secara total angka pertumbuhan ekonomi tidak akan jauh berbeda dari yang diprediksikan yakni 4,5 - 5,5 persen pada 2021.
Warga negara asing melintas di dekat mural bergambar perempuan menggunakan masker di Badung, Bali, Minggu (24/1/2021). Jumlah kasus positif Covid-19 di Bali meningkat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.
Warga negara asing melintas di dekat mural bergambar perempuan menggunakan masker di Badung, Bali, Minggu (24/1/2021). Jumlah kasus positif Covid-19 di Bali meningkat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.

Bisnis.com, DENPASAR - Bank Indonesia Provinsi Bali menilai perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat hingga 8 Februari tidak akan berpengaruh signifikan terhadap ekonomi Pulau Dewata yang diproyeksi tumbuh sekitar 4,5 - 5,5 persen pada 2021.

Deputi Direktur KPw Bank Indonesia Bali M. Setyawan Santoso mengatakan dalam menghadapi pandemi sepanjang 2020, masyarakat telah beradaptasi dengan kreasi dan inovasinya, sehingga PPKM tidak akan berpengaruh besar terhadap ekonomi di Pulau ini.

Menurutnya bentuk adaptasi kreatif terlihat dari berlakunya work from home (WFH) dan adanya pertemuan virtual untuk mematuhi larangan berkerumun dan pembatasan jumlah orang. Kemudian mengenai larangan jam malam dan aktivitas pelayanan publik diatasi dengan pengiriman secara daring, dan transaksi perdagangan di pasar berubah menjadi transaksi di marketplace.

"Sebagian besar aktivitas tidak berkurang intensitasnya, hanya saja terjadi perubahan mekanisme pelaksanaan. Belanja di pasar dapat berubah menjadi belanja online dengan cakupan yang semakin luas," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin (25/1/2021).

Meski belum melakukan perhitungan secara menyeluruh, tetapi dia memperkirakan kegiatan yang berkurang akibat PPKM akan tercover oleh kegiatan yang bertambah selama pandemi sehingga secara total angka pertumbuhan ekonomi tidak akan jauh berbeda dari yang diprediksikan yakni 4,5 persen - 5,5 persen pada 2021.

Di sisi lain, dia mengakui bahwa tidak semua aktivitas dapat berubah mekanismenya seperti aktivitas rekreasi, berbelanja di mall, ataupun makan di restoran. Juga untuk event besar seperti pameran tanaman hias, pameran mobil kuno atau pameran seni patung yang tidak bisa dilakukan secara virtual.

Namun, lanjutnya, kegiatan PPKM justru berdampak pada meningkatnya transaksi secara digital atau penjualan daring, transaksi komunikasi, serta komoditas yang berhubungan dengan olahraga, kesehatan, dan kebugaran.

"Perpanjangan masa PPKM di Bali memang membawa dampak bagi sebagian sektor seperti pariwisata, perdagangan retail, dan layanan publik. Namun tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perekonomian dan pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper