Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adopsi Protokol Kesehatan Pedagang di Bali Diapresiasi Menteri Perdagangan

Pasar Badung didukung dengan adanya sistem transaksi non tunai untuk meminimalisir penyebaran virus melalui uang kertas.
Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto dalam kunjungannya ke Pasar Badung, Denpasar, Bali.
Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto dalam kunjungannya ke Pasar Badung, Denpasar, Bali.

Bisnis.com, DENPASAR - Menjelang hari raya Natal dan tahun baru harga kebutuhan pokok di Denpasar Bali terpantau stabil.

Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto dalam kunjungannya ke Pasar Badung mengatakan harga kebutuhan pokok seperti gula, bawang putih, bawang bombay, ayam, serta beras terpantau normal dan stabil. Termasuk juga dengan stoknya yang masih tersedia.

"Saat ini stok mencukupi, kami akan evaluasi dan terus memonitor dalam waktu dekat agar stok barang pokok cukup untuk natal dan tahun baru," tuturnya di Pasar Badung, Kamis (26/11/2020).

Selain melakukan pemantauan harga, Agus turut memastikan kesiapan pedagang pasar terkait dengan protokol kesehatan, sekaligus mengantisipasi penyebaran Covid-19 di pasar tradisional. Sehingga konsumen merasa nyaman, dan aman saat berbelanja. Terlebih pasar ini juga didukung dengan adanya sistem transaksi non tunai untuk meminimalisir penyebaran virus melalui uang kertas.

"Transaksi digital ini merupakan hal yang positif dan mudahan untuk dilakukan, sehingga dapat mendukung pemulihan perekonomian UMKM," tambahnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengatakan stok kebutuhan bahan pokok di Ibu Kota Bali ini masih tercukupi hingga enam bulan ke depan, bahkan terjadi surplus barang yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

"Pedagang saat ini tidak dapat menyalurkan produknya ke Pasar, sehingga menyebabkan surplus di akhir tahun ini," tambahnya.

Meskipun terjadi surplus barang, lanjutnya, namun omzet para pedagang pasar di Denpasar saat ini cukup stabil setelah mengalami penurunan hingga 60 persen.

Menurut Sri Utari, kembali meningkatnya omzet pedagang pasar disebabkan karena telah tumbuhnya tingkat kepercayaan masyarakat untuk berbelanja ke pasar tradisional yang didukung adanya penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Karena penerapan Prokes yang ketat, sehingga masyarakat dapat secara leluasa berbelanja, dan mampu meningkatkan omzet pedagang," jelasnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper