Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menjelang MotoGP Mandalika, Warga Diminta Lebih Kreatif

Fokus pengembangan pada persiapan perhelatan MotoGP harus tetap menjaga keseimbangan kebutuhan dasar masyarakat.
Foto udara operator menggunakan alat berat mengerjakan pembangunan tunnel atau terowongan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020)./Antara-Ahmad Subaidi
Foto udara operator menggunakan alat berat mengerjakan pembangunan tunnel atau terowongan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, DENPASAR — Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama sumber daya manusia pariwisata, termasuk warga lokal didorong lebih kreatif, terampil dan produksi agar bisa mendapat nilai tambah menyongsong MotoGP Mandalika yang dihelat Oktober 2021.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R.M. Manuhutu menuturkan jika Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika dalam pengembangannya harus memberikan manfaat yang konkret dan dampak yang positif bagi masyarakat NTB.

Sebagai destinasi pariwisata super prioritas, akan lebih mudah mempromosikan Mandalika terlebih dengan adanya perhelatan MotoGP pada Oktober 2021. Namun demikian, fokus pengembangan pada persiapan perhelatan MotoGP harus tetap menjaga keseimbangan kebutuhan dasar masyarakat.

"Perhelatan MotoGP di Mandalika ini sudah menciptakan demand tersendiri bagi pasar pariwisata. Memanfaatkan kesempatan emas ini untuk pariwisata NTB menjadi tantangan", ujarnya dalam Rakor Kementerian/ Lembaga/ Dunia Usaha dan pemerintah daerah dalam percepatan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika di Kuta, Kamis (22/10/2020).

Odo menekankan, tenaga kerja lokal bukanlah buruh murah tapi tenaga kerja berkualitas sehingga berhak mendapatkan penghasilan tinggi. Dampak ekonomi lainnya misalnya pola yacht atau phinisi di Teluk Awang dan Gili Mas akan lebih bernilai ekonomi ketimbang pola cruise atau kapal pesiar yang kurang memberikan devisa bagi daerah. Hal ini karena kebutuhan perjalanan berikut pajak dibayarkan pada negara asal kapal pesiar.

Dia menegaskan, persiapan penyelenggaraan MotoGP harus lebih baik dari Malaysia dan Thailand termasuk dalam hal akomodasi, amenitas maupun aksesibilitas. Misalnya, kebutuhan air bersih, menurut riset, kawasan wisata membutuhkan sepuluh persen lebih banyak dari lingkungan sekitar. Begitupula dengan sarana hunian pariwisata yang dikelola warga masyarakat, pengendalian sampah, banjir, basic sanity sampai dengan sumber daya manusia.

Lebih lanjut, untuk hunian homestay yang dikelola masyarakat selain berkontribusi untuk ketersediaan okupansi tapi juga harus terdata jelas agar siap dan mudah mengendalikan harga. Usulannya adalah dengan menggunakan aplikasi hunian dan terdaftar harga dan fasilitas.

Hal lain adalah pembangunan fasilitas kesehatan dan pasar ikan tradisional yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Terkait isu tanah, Dirjen menyarankan agar proses penyelesaian berintegritas dan tidak merugikan masyarakat.

Terkait akomodasi perhelatan MotoGP, Kadispar NTB, HL Faozal menyebut beberapa skenario dengan data hunian 900 unit homestay, 1.200 kamar di kawasan Mandalika, 6.500 kamar city hotel, kawasan Senggigi 2800 kamar, Sekotong 580 kamar berikut hotel terapung di Gili Mas. Untuk itu, aksesibilitas menjadi penting untuk memangkas jarak tempuh selain penambahan runway bandara sepanjang 3.300 meter untuk pesawat berbadan lebar. Selain itu, beberapa eksekusi investasi dan pembenahan daerah penyangga serta SOP event harus serasa dituntaskan.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah meminta ITDC sebagai stakeholder utama untuk memperhatikan checklist yang dipaparkan Dirjen terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan pengembangan kawasan. Khusus persiapan MotoGP, dia meminta ITDC segera membuat rundown kerja dan pembagian tugasnya sampai dengan hari H perhelatan MotoGP.

"Semoga apa yang kita inginkan bisa terlaksana tahun depan. Pengembangan super priority destination Mandalika sudah on the right track. Khusus persiapan MotoGP, ITDC segera membuatkan agenda kerja apa yang harus dikerjakan oleh Pemda dan stakeholder lain agar bisa menghasilkan sesuatu yang produktif, bahkan untuk hal hal kecil. Jangan sampai nanti tenaga yang membantu pembalap yang terjatuh di lintasan malah orang Thailand atau Malaysia," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper