Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Rumahan di Bali Mulai Menggeliat Menjelang Perayaan Galungan

Menggeliatnya industri rumahan yang bersifat olahan disebabkan karena pelaku UMKM menggunakan sistem door to door.
Pengunjung memilih buah pisang untuk sarana upacara dalam pasar murah menyambut Hari Raya Galungan di Denpasar, Bali, Selasa (8/9/2020). Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut untuk membantu menggerakkan perekonomian pelaku usaha kecil pada masa pandemi Covid-19./Antara-Nyoman Hendra Wibowo
Pengunjung memilih buah pisang untuk sarana upacara dalam pasar murah menyambut Hari Raya Galungan di Denpasar, Bali, Selasa (8/9/2020). Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut untuk membantu menggerakkan perekonomian pelaku usaha kecil pada masa pandemi Covid-19./Antara-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, DENPASAR - Industri rumahan di Bali mulai menggeliat kembali karena Umat Hindu di Pulau Dewata akan melaksanakan perayaan Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan pada pertengahan September mendatang.

Ketua Asosiasi Industri Perdagangan Daerah UKM Badung Putu Andika mengatakan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Agro bisnis yang dapat menjajaki pangsa pasar seperti industri rumahan berupa produk jajan bali, janur dan olahan makanan ringan. Hingga produk yang ditawarkan dapat diserap oleh pasar mencapai 60 persen untuk produk olahan dan kuliner. Selebihnya untuk industri handycraft hanya berproduksi saat adanya pesanan.

"Menggeliatnya industri rumahan yang bersifat olahan disebabkan karena pelaku UMKM menggunakan sistem door to door, sehingga antara minat dan kebutuhan pasar kami kuasai," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (9/9/2020).

Diakui Andika, tidak seluruh UMKM dapat berproduksi meskipun menjelang perayaan keagamaan, dikarenakan terkendala pada modal usaha yang digunakan untuk kebutuhan keluarga dari pelaku UMKM selama 3 bulan terakhir ini.

"Tentu saja yang masih memiliki modal kerja sudah siap beraktifitas atau berproduksi menjajaki pasar kembali," jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya sebagian besar UMKM di Badung sudah menerima bantuan stimulus yang di berikan pemerintah dan sampai saat ini masih ada pengajuan dari UMKM yang belum mendapat bantuan stimulus usaha tersebut.

Terlebih, dia menjelaskan di daerah Badung yang merupakan kawasan pariwisata dengan mayoritas UMKM pada sektor handycraft terus mengupayakan stimulus usaha agar dapat segera bangkit kembali akibat pandemi Covid-19 yang merobohkan perekonomian masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper