Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Sebut Rentetan Gempa di NTT Tidak Menimbulkan Tsunami

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi dengan selisih waktu lima menit dan 28 menit dari kejadian pertama.
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan rentetan gempa bumi tektonik yang terjadi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Kejadian dan parameter gempa magnitudo 5,0, M 5,5 dan M 5,5 yang terjadi pukul 17.17 WIB, 17.23 WIB dan 17.45 WIB di Sumba tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi dengan selisih waktu lima menit dan 28 menit dari kejadian pertama. Ketiga episenter tersebut berlokasi di laut pada arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT, pada kedalaman 10 kilometer.

Ia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut.

"Hasil analisis mekanisme sumber ketiga gempa bumi tersebut menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan turun," ujar dia.

Hingga saat ini, katanya, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Ketiga kejadian gempa bumi tersebut merupakan rangkaian gempa susulan yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2020. Hingga 8 Agustus 2020 pukul 18.00 WIB sudah tercatat 112 kejadian gempa susulan.

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kemudian, katanya, guna mengantisipasi kemungkinan terburuk, masyarakat diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper