Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lawan Covid-19 Tanpa PSBB, Bali Mengandalkan Desa Adat

Secara keseluruhan ada tiga level yang menjadi strategi kunci Bali memerangi Covid-19 tanpa PSBB.
Gubernur Bali Wayan Koster/Antara
Gubernur Bali Wayan Koster/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Bali menjadi satu wilayah yang terbilang berhasil mengendalikan penyebaran virus Corona atau Covid-19 tanpa pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Wilayah yang menjadi satu pintu masuk turis asing ini mencatat kasus positif pertama pada 10 Maret 2020 dan hingga 11 Mei 2020 melaporkan 314 pasien Covid-19 dengan rata-rata penambahan kasus 7 orang per hari.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan bahwa desa adat menjadi andalan utama untuk mengendalikan pergerakan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Hal ini efektif untuk menahan masyarakat tidak keluar wilayahnya atau kedatangan orang luar masuk wilayahnya kecuali memang ada kepentingan yang mendesak.

“Desa adat memiliki satu kearifan lokal dengan hukum adat yang bisa mengikat lebih kuat masyarakat di wilayah desa adat masing-masing di provinsi Bali. Di provinsi Bali ada 1.493 desa adat,” kata Koster seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melaui telekonferensi, Senin (12/5/2020).

Menurut Koster, masyarakat adat juga memiliki suatu pegangan dalam bentuk niskala atau tidak berwujud. Ritual adat keagamaan ini menjadi keyakinan masyarakat Bali ketika ada wabah, karena merupakan warisan leluhur yang menjadi pedoman.

“Para leluhur mengajarkan kalau ada wabah ada cara sendiri penanganan secara ritual,” katanya.

Adapun, secara keseluruhan ada tiga level yang menjadi strategi kunci Bali memerangi Covid-19 tanpa PSBB. Tingkat pertama adalah menerbitkan kebijakan berupa surat edaran berisi himbauan dan instruksi detail mengenai arahan Presiden Jokowi.

Selanjutnya pada level kedua, mengkoordinir pelaksanaan operasional Covid-19 di kabupaten/kota. Terakhir, kebijakan di wilayah adat dengan menyerahkan kepada desa adat itu sendiri.

Setelah dua bulan Bali berurusan dengan pandemi Covid-19, dari total pasien secara akumulasi, sebanyak 67 persen atau 210 orang telah sembuh. Pasien Covid-19 yang meninggal dunia tercatat 4 orang atau dengan rasio kematian 1,27 persen.

Lebih lanjut, Koster mengatakan ada tiga indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam penanganan Covid-19.

“Jadi indikator yang kami lakukan menahan laju pasien positif, kedua meningkatkan persentase kesembuhan, dan ketiga menahan angka yang meninggal. Jadi secara kumulatif jumlah pasien di rumah sakit akan terus menurun, yang dirawat sekarang 100 orang atau 32 persen," katanya.

Dia melanjutkan bahwa saat ini Bali fokus menangani 4 wilayah terkait Covid-19, yakni Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, dan Kota Denpasar.

Sementara itu, umumnya penyebaran Covid-19 di Bali disebabkan oleh pekerja migran Indonesia (PMI) dan juga anak buah kapal (ABK) yang pulang ke kampung halaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper