Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Acara Kintamani Chinese Festival Ditunda Akibat Virus Corona

Pemerintah Provinsi Bali menunda gelaran Kintamani Chinese Festival, sebuah acara yang mempertontonkan parade akulturasi budaya China dan Bali karena dampak sebaran virus corona.
Wisatawan mancanegara saat berdatangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai./Bisnis-Busrah Ardans
Wisatawan mancanegara saat berdatangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai./Bisnis-Busrah Ardans

Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali menunda gelaran Kintamani Chinese Festival, sebuah acara yang mempertontonkan parade akulturasi budaya China dan Bali karena dampak sebaran virus corona.

Festival yang awalnya akan dipertunjukkan pada 8 Februari 2020 mendatang ini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan bahwa meskipun belum pasti ditunda sampai kapan, pihaknya berkomitmen untuk menyelenggarakan festival tersebut pada tahun ini.

"Iya, karena soal adanya virus Corona maka kami tunda dulu. Sebagai empati, akan tetap kami laksanakan tapi masih nunggu situasi memungkinkan. Sampai kapan? Belum tau. Kalau pengalaman Sars itu sekitar tiga bulan, mudah-mudahan terwujud," kata dia saat dihubungi, Senin (27/1/2020).

Dampak epidemi virus corona yang berasal dari Wuhan, China tentunya akan berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari negara tersebut.

"Pastilah ada penurunan, karena kan ada travel warning dari negaranya. Tapi di Bali, tadi kita juga bahas pemberitaan yang tidak sesuai fakta, biar tidak berpengaruh ke wisatawan lain," kata dia.

Sebelumnya, Astawa mengatakan Pemerintah bekerja sama dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) untuk menyukseskan acara ini.

Event Kintamani Chinese Festival merupakan ajang promosi mengingat Kintamani dikenal punya hubungan khusus dalam akulturasi budaya antara masyarakat Bali dengan China lewat perkawinan Raja Jaya Pangus dengan Permaisurinya Kang Cing Wie.

Cerita tersebut didukung adanya sejumlah peninggalan sejarah yang bisa membuktikan akulturasi budaya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Busrah Ardans
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper