Bisnis.com, DENPASAR — Indonesia dinilai perlu berubah agar peringkat dalam Global Innovation Index menjadi lebih baik dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
SVP and Regional Managing Director US-Asean Business Council Michael W. Michalak mengatakan Indonesia pada saat ini berada di posisi 85 dalam Global Innovation Index, tidak berubah dari tahun lalu yang artinya membutuhkan perbaikan.
Menurutnya berdasarkan data BPS, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, dari 60 juta UMKM, hanya 3,79 juta yang menggunakan alat digital. Karena itu pihaknya melalui acara US-ABC Indonesia ingin menjembatani sektor swasta, pemerintah, akademisi dan umum untuk membangun kapasitas UMKM di Indonesia.
“Tema acara ini adalah pemberdayaan inovasi, kreativitas dan peningkatan bakat untuk pertumbuhan nasional sesuai dengan prioritas Presiden RI Joko Widodo di periode kedua ini,” jelasnya di acara the 1st US-Asean Business Council Indonesia Innovation Series & SME Workshop di Denpasar, Senin (26/8/2019).
Dia menilai modal manusia merupakan pondasi utama perekonomian Indonesia. Sekda Bali Dewa Made Indra mengatakan perekonomian nasional selalu bergerak di tengah dinamika perekonomian regional dan internasional. Praktis tidak ada satu negarapun di dunia ini yang dapat menghindarkan diri dari pengaruh perkembangan regional dan global termasuk di bidang ekonomi dan perdagangan.
“Diplomasi perdagangan merupakan salah satu instrumen penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional untuk memperluas akses pasar internasional,” katanya.
Baca Juga
Dia menambahkan secara sektoral pertumbuhan ekonomi Bali memiliki spesifikasi yang sangat berbeda dengan provinsi lainnya di Indonesia. Spesifikasi perekonomian Bali dibangun dengan mengandalkan industri pariwisata sebagai leading sector yang terbukti telah mampu mendorong terjadinya perubahan struktural dalam perekonomian kami di Bali.
“Pariwisata masih menjadi andalan dalam sumber devisa daerah Bali yang bertumpu pada keindahan alam dan keluhuran budaya seni yang masih harus terus dilestarikan dikembangkan dan dimajukan ke depan,” ujarnya.
Kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara merupakan peluang pasar bagi provinsi Bali karena munculnya kebutuhan baik itu pangan dan kebutuhan lainnya untuk kepentingan wisatawan.