Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI NTT Belum Seusaikan Harga Rumah Bersubsidi

Seharusnya harga rumah di NTT sudah naik per 1 Januari 2019 namun masih dalam pengkajian sehingga sampai saat ini belum ada kenaikan.
Warga mengendarai motornya melintas di sebuah kompleks perumahan KPR bersubsidi di Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Jumat (25/1/2019). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan kenaikan harga rumah bersubsidi yang menggunakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar tiga hingga 7,75 persen akibat adanya kenaikan harga material bangunan dan upah pekerja./Antara-Syaiful Arif
Warga mengendarai motornya melintas di sebuah kompleks perumahan KPR bersubsidi di Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Jumat (25/1/2019). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan kenaikan harga rumah bersubsidi yang menggunakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar tiga hingga 7,75 persen akibat adanya kenaikan harga material bangunan dan upah pekerja./Antara-Syaiful Arif

Bisnis.com, KUPANG – DPD Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat NTT yang belum mempunyai rumah segera membeli rumah bersubsidi karena harganya masih harga 2018 yakni mencapai Rp148 jutaan/unit sebelumnya harganya naik.

"Harga rumah bersubsidi saat ini masih harga lama yakni Rp148 juta. Seharusnya harga rumah di NTT sudah naik per 1 Januari 2019 namun masih dalam pengkajian sehingga sampai saat ini belum ada kenaikan," kata Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby di Kupang, Kamis (31/1/2019).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan target REI NTT dalam penjualan rumah MBR di NTT pada 2019.

Bobby mengatakan bahwa REI pusat sudah mengusulkan agar untuk harga perumahan MBR di NTT pada tahun 2019 ini mencapai Rp158 juta per unit. Namun harga tersebut berbeda dengan harga perumahan bersubsidi di dua kabupaten lainnya yakni kabupaten Alor dan Sabu Raijua.

"Kalau untuk Alor dan Sabu Raijua, harga rumah perunitnya bisa lebih tinggi, yakni bisa mencapai Rp160 juta per unit. Hal ini karena masalah akses transportasi ke dua daerah itu lebih sulit," tambah dia.

Dengan kenaikan itu artinya bahwa harga perumahan MBR di NTT jika diprosentasekan naik sekitar 6,5%. Oleh karena itu momen saat ini menurut dia lebih menguntungkan nasabah karena dapat membeli rumah dengan spesifikasi 2019 namun harga masih harga 2018.

"Kenaikannya sekitar Rp9,5 juta, kalau sudah disahkan oleh pemerintah. Namun kalau mau konsumen bisa membelinya saat ini karena harganya masih harga lama tetapi spesifikasi sudah tahun 2019," tambah dia.

Kenaikan harga itu ditentukan setelah diracik oleh Kementerian Keuangan setelah melihat harga satuan di setiap daerah. Artinya kata dia di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda harga rumah bersubsidi itu.

Namun kata dia juga, konsumen harus tetap jeli dalam membeli rumah, karena saat ini banyak pengembang bodong yang berkeliaran di NTT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler