Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Sambut Baik White List Pelaku Wisata di Bali

Rencana Bali membuat white list atau daftar putih pelaku wisata yang bersertifikasi dan mengutamakan keamanan serta kenyamanan wisatawan disambut baik oleh pemerintah China.
Wisatawan berenang di kawasan Pantai Sanur, Bali, Minggu (10/6). Sejumlah tempat wisata di Pulau Bali mulai dipadati ribuan wisatawan domestik yang memanfaatkan waktu libur Lebaran 2018./ANTARA FOTO-Wira Suryantala
Wisatawan berenang di kawasan Pantai Sanur, Bali, Minggu (10/6). Sejumlah tempat wisata di Pulau Bali mulai dipadati ribuan wisatawan domestik yang memanfaatkan waktu libur Lebaran 2018./ANTARA FOTO-Wira Suryantala

Bisnis.com, DENPASAR – Rencana Bali membuat white list atau daftar putih pelaku wisata yang bersertifikasi dan mengutamakan keamanan serta kenyamanan wisatawan disambut baik oleh pemerintah China.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha mengatakan keamanan merupakan pengalaman yang sangat penting bagi wisatawan ketika berkunjung ke Bali.

Daftar putih pelaku pariwisata ini memungkinkan wisatawan mendapatkan fasilitas pariwisata yang aman dan terstandarisasi.

Daftar ini juga menjamin wisatawan yang berlibur benar-benar mendapatkan pengalaman wisatawa selama di Bali. Hal itu juga sekaligus menghindari praktik zero dollar tour yang terjadi selama ini. Praktik zerro dollar tour merujuk pada pelaku pariwisata yang hanya menjual shopping tour saja.

“Agenda ini sangat disambut baik dan didukung penuh oleh Konjen Tiongkok di Bali melalui surat permohonan kepada Bali Tourism Board untuk memberikan nama perusahaan yang telah menjadi white list dan terstandarisasi,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Minggu (9/12/2018).

Menurut Agung, rencananya daftar putih pelaku pariwisata itu akan mulai diumukan April 2019 lewat www.balitourismboard.or.id/whitelist.

Saat ini sudah ada sekitar 48 pelaku wisata di Bali yang telah masuk daftar putih, meliputi biro perjalanan wisata, event organizer, hingga objek wisata.

“Perusahaan [yang masuk] whitelist ini adalah bagian dari pembenahan destinasi pariwisata,” kata Agung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper