Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi NTB -13,99%, Kontributor Terbesar Pertambangan

Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB) Suntono menyebutkan pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III/2018 paling rendah di Indonesia.
Warga korban gempa beraktivitas di sekitar bangunan Hunian Sementara (Huntara) di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (23/10/2018). BNI bersinergi dengan BTN, Telkom, Wijaya Karya dan Waskita Karya membangun sebanyak 700 unit Huntara untuk korban gempa./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Warga korban gempa beraktivitas di sekitar bangunan Hunian Sementara (Huntara) di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (23/10/2018). BNI bersinergi dengan BTN, Telkom, Wijaya Karya dan Waskita Karya membangun sebanyak 700 unit Huntara untuk korban gempa./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, MATARAM – Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB) Suntono menyebutkan pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III/2018 paling rendah di Indonesia sebagai dampak gempa bumi yang terjadi pada akhir Juli-Agustus.

"Pertumbuhan ekonomi NTB mengalami kontraksi sebesar minus 13,99 persen dibandingkan periode yang sama 2017 (y on y)," kata Suntono di Mataram, Selasa (6/11/2018).

Ia menyebutkan empat sumber pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 (y on y) menurut lapangan usaha mengalami pertumbuhan negatif, yakni pertambangan sebesar minus 13,81 persen, konstruksi minus 1,03 persen, pertanian minus 0,10 persen, dan lainnya sebesar minus 0,46 persen.

Sementara itu empat lapangan usaha lainnya tumbuh positif, yakni perdagangan sebesar 0,40 persen, jasa keuangan 0,27 persen, jasa kesehatan 0,14 persen, dan pemerintahan 0,09 persen.

"Hanya beberapa lapangan usaha yang masih tumbuh positif, namun kurang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi NTB," ujarnya.

Menurut Suntono, tren pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III setiap tahunnya selalu positif. Namun pada 2018 mengalami kontraksi sebagai dampak dari gempa bumi yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah serta infrastruktur.

Bencana alam tersebut juga menyebabkan terganggunya aktivitas pariwisata yang juga berdampak terhadap sektor lainnya, seperti penyediaan akomodasi dan pengadaan air bersih serta listrik dan gas.

"Pariwisata yang terdampak gempa juga mempengaruhi sektor lain. Itu yang menggerus pertumbuhan ekonomi NTB baik secara y on y maupun q to q," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper