Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agustus 2018, Denpasar Inflasi 0,23% 

Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,23% pada Agustus 2018 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 130,86, didorong oleh kenaikan harga bahan makanan, bahan bakar, hingga produk rokok.
Seorang pria memegang kemasan rokok di Paris (25/9/2014)./Istimewa
Seorang pria memegang kemasan rokok di Paris (25/9/2014)./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,23% pada Agustus 2018 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 130,86, didorong oleh kenaikan harga bahan makanan, bahan bakar, hingga produk rokok.
 
Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, inflasi Agustus 2018 adalah sebesar 3,82%. Sementara itu, laju inflasi tahun kalender dalam periode Januari-Agustus 2018 tercatat sebesar 2,9%.
 
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Bali I Gede Nyoman Subadri mengatakan lima kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,52%; kelompok bahan makanan sebesar 0,32%; kelompok kesehatan sebesar 0,3%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,31%; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,06%.
 
Sementara itu, dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,11% dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09%.
 
“Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-12 dari 30 kota yang mengalami inflasi,” ujarnya, Senin (3/9/2018).
 
Komoditas yang tercatat memberikan andil inflasi pada Agustus 2018 adalah daging ayam ras, ayam goreng, ikan tongkol pindang, daging babi, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter.

Sebaliknya, komoditas yang tercatat mengalami penurunan harga atau memberikan sumbangan deflasi yakni cabai rawit, cabai merah, bawang merah, beras, tarif angkutan udara, dan sprey.
 
Inflasi terbesar di kelompok bahan makanan disumbangkan oleh daging, yakni sebesar 0, 1393%. Pada kelompok makanan, yang menyumbang inflasi terbesar yakni makanan jadi sebesar 0,0517%.

Di kelompok perumahan, disumbangkan oleh bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,0505%. Di kelompok kesehatan, disumbangkan oleh perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0186%.

Di kelompok pendidikan, disumbangkan oleh subkelompok rekreasi sebesar 0,003%.
 
Sementara itu, pada kelompok sandang, subkelompok penyumbang deflasi terbesar adalah barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,0049%. Di kelompok transportasi, deflasi terbesar disumbangkan subkelompok transportasi sebesar 0,0191%.
 
“Komponen inti tercatat mengalami inflasi pada Agustus 2018 sebesar 0,2% dengan andil inflasi sebesar 0,13%. Komponen harga diatur pemerintah atau administered prices tercatat inflasi sebesar 0,29% dengan andil inflasi sebesar 0,05%. Adapun komponen bergejolak atau volatile tercatat inflasi sebesar 0,27% dengan andil inflasi sebesar 0,05%,” papar Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper