Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia Perwakilan Bali mencatat ada sebanyak 37 uang palsu yang identik dengan peredaran sindikat Bangkalan di Pulau Dewata.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Causa Iman Karana mengatakan uang palsu (upal) sindikat Bangkalan memang beredar di Bali. Namun, dia tidak berani memastikan kebenaran apakah Bali menjadi lokasi terbanyak upal sindikatm Bangkalan ini beredar.
Pasalnya, berdasarkan laporan yang diperoleh dari masyarakat dan bank umum, baru ditemukan 37 upal indentik dengan sindikat Bangkalan. Adapun ke 37 upal yang dilaporkan tersebut memiliki nomor seri maupun teknik pemalsuan yang sama dengan upal sindikat Bangkalan.
“Mungkin lebih banyak yang tersebar tapi banyak yang belum masuk ke laporan kami,” sebutnya, Kamis (19/10/2017).
Kata dia, selama periode Januari-September 2017 terdapat 3.970 uang palsu yang beredar di Pulau Dewata. Sementara itu, pada 2015 ditemukan 4.744 upal dan 2016 sebanyak 5.594 upal.
“Pada September ini uang palsu ditemukan sejumlah 348 lembar atau turun dari bulan sebelumnya sejumlah 513 lembar.”
Dia pun mengimbau masyarakat untuk dapat mengenali keaslian uang rupiah dengan metode sederhana 3D yakni Dilihat,Diraba dan Diterawang. Masyarakat juga diimbau untuk tidak bertransaksi di tempat yang memiliki penerangan tidak memadai,
“Jika ragu-ragu agar diterawang dengan lampu UV, jika memungkinkan bertransaksilah dengan nontunai,” katanya.