Bisnis.com, DENPASAR – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat munculnya aktivitas gempa tremor nonharmoni akibat aktivitas vulkanik di Gunung Agung.
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gempa tremor non harmonik sebanyak 3 kali dengan amplitudo 1.5-4 mm dan berdurasi 80-140 detik. Gempa tersebut muncul saat pemantauan pada pukul 12.00-18.00 Wita.
Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil menjelaskan tremor non-harmoni sering juga disebut Spasmodic Burst atau Spasmodic Tremor, yakni rentetan beberapa gempa vulkanik dimana satu gempa muncul sebelum gempa sebelumnya selesai, secara fisis merefleksikan aliran fluida magmatik (gas, liquid atau solid).
"Tidak semua tremor seperti ini diikuti letusan kecuali kalau sudah menerus. Manifestasi permukaan bisa hanya berupa pelepasan gas atau asap ke permukaan," kata jelasnya, Kamis (12/10/2017).
Selain gempa tremor non harmoni, tercatat gempa vulkanik dangkal sepanjanh 6 jam sebanyak 100 kali, vulkanik dalam 150 kali dan tektonik lokal 14 kali.
PVMBG masih merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gununh Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 km dari Kawah Puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 12 km.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.