Bisnis.com, MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengaskan pentingnya penyediaan layanan kesehatan yang memadai untuk anak-anak, termasuk bagi pemenuhan layanan kesehatan mata.
Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengatakan penglihatan dan kesehatan mata adalah salah satu faktor penting dalam seluruh proses kehidupan dan proses belajar anak. Sehingga jika penglihatan bermasalah maka berdampak buruk pada perkembangan anak, termasuk bagi pendidikannya.
"Yang kita lakukan sampai hari ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan dan kesehatan khususnya kesehatan mata," ujar Amin di Mataram, Kamis (12/10/2017).
Sebagai peringatan Hari Penglihatan Sedunia yang untuk memusatkan perhatian global terhadap kebutaan dan gangguan penglihatan, di Nusa Tenggara Barat diluncurkan program 'Seeing is Believing oleh Standard Chartered Bank bekerja sama dengan The Fred Hollows Foundation (FHF).
Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi melaporkan bahwa FHF telah menandatangani MoU dengan Kementerian Kesehatan dan dinas Kesehatan Provinsi NTB terkait peluncuran proyek 'Seeing is Believing' yang akan dilaksanakan di 5 kabupaten/kota se-NTB.
Proyek ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kesehatan mata kepada staf puskesmas di 97 puskesmas di 5 kabupaten kota se-NTB, memberikan pelatihan screening untuk 3500 guru SD dan SMP, melakukan screening terhadap 550.000 siswa SD dan SMP dan akses mendapatkan kacamata bagi yang membutuhkan.
Program itu juga akan merujuk anak-anak yang memiliki masalah mata kompleks sampai mendapatkan rujukan rumah sakit tipe A, memberikan pendidikan kesehatan mata bagi semua siswa SD dan SMP, juga membuat sistem distribusi kacamata yang berkualitas baik dengan harga rendah di NTB.
“Mendirikan Vision Center di Balai kesehatan Mata Masyarakat Mataram, sosialisasi dalam rangka menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mata," ujar Eka.