Bisnis.com, AMLAPURA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali terus melakukan upaya penyelamatan sapi milik warga dari kawasan rawan bencana Gunung Agung ke sejumlah penampungan ternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra mengatakan masih ada sekitar 11.600 ekor sapi yang perlu diungsikan dari kawasan rawan bencana atau dalam radius 12 kilometer dari Gunung Agung.
“Kami meminta bantuan para kepala desa untuk meyakinkan warganya agar mengungsikan sapinya dari kawasan rawan bencana,” kata Sumantra kepada wartawan di Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Agung, Tanah Ampo, Selasa (10/10/2017).
Sumantra mengatakan warga tak perlu khawatir tentang pakan ternak, karena banyak bantuan berupa konsentrat dan rumput. Bahkan, bantuan hijauan pakan ternak yang didatangkan dari Banyuwangi siap didistribusikan ke penampungan ternak sapi.
Sumbangan ratusan ton rumput juga siap dibagikan ke lokasi penampungan yang memerlukan. Bantuan rumput ini berasal dari Bali Zoo Park, Taman Safari Bali, Bali Bird Park, dan Taman Gajah Taro. “Jangan khawatir tentang makanan ternak kini bantuan sangat mencukupi,” katanya.
Kata dia ribuan sapi yang yang belum diungsikan kebanyakan berada di Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem di antaranya Desa Culik, Asah, dan Tista. Di desa ini persediaan hijauan pakan ternak sudah menipis.
Penampungan sementara ternak milik warga Karangasem berada di sejumlah titik di antaranya –yang terdekat– di Kecamatan Abang, Rendang, Sibetan, dan Manggis. Ternak yang belum diungsikan diharapkan bisa tertampung di sejumlah lokasi tersebut, termasuk di luar Karangasem, yang seluruhnya mampu menampung hingga 20.000 ekor sapi.
Tentang penjualan sapi oleh peternak di bawah harga pasar, Sumantra menjelaskan itu hanya terjadi sesaat pada awal diberlakukan status Awas Gunung Agung. Pada 22 September lalu dia telah mengumpulkan pedagang sapi antarpulau untuk membantu warga.
Sedikitnya 1.300 sapi telah dibeli para pedagang ini dengan harga wajar seperti di Pasar Hewan Beringkit, Badung.
Pengungsi
Pemprov Bali telah mencetak Kartu Khusus Pengungsi yang didistribusikan kepada seluruh kepala keluarga dari kawasan rawan bencana. Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta para camat melakukan sosialisasi kepada kepala desa agar mengisi dengan benar data warganya.
Selain sebagai kartu kontrol, kartu ini juga mendata dengan detil jumlah pengungsi, baik dewasa, anak-anak, maupun balita, dan bayi, sehingga kebutuhan logistik bisa didistribusikan dengan tepat. Setelah dilakukan verifikasi oleh pemprov, pengungsi dari 28 desa yang terdiri dari 202 dusun adalah 54.788 kepala keluarga atau sekitar 185.865 jiwa.