Bisnis.com, MANGUPURA – Bank Mandiri Taspen Pos atau Mantap mendapatkan suntikan modal dari PT Bank Mandiri Tbk. dan PT Taspen (Persero) senilai Rp200 miliar untuk untuk ekspansi bisnis, khususnya infrastruktur digital pada 2018.
Dirut Bank Mantap Josephus Koernianto Triprakoso menyebutkan Bank Mandiri menyetorkan senilai Rp 119 miliar dan Taspen Rp 81 miliar. Dia menjelaskan meskipun nilai setorannya berbeda, tetapi porsi kepemilikan kedua pemegang saham tetap sama.
“Tahun depan kami akan memasuki era digital, mudah-mudahan akhir tahun ini sudah siap infrastrukturnya, sehingga tahun depan tinggal jalan. Pemasukan modal itu akan memperkuat perseroan,” jelasnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RSUP LB) di Kuta, Senin (9/10/2017).
Josephus menuturkan pihaknya masih akan tetap menekuni bisnis pensiunan, tetapi dengan perkembangan jaman, maka akan menambah kemudahan layanan bagi pensiunan. Menurutnya, pensiunan membutuhkan kemudahan layanan yang disesuaikan dengan era saat ini.
Dijelaskan olehnya meskipun nasabahnya adalah pensiunan, tetapi pihaknya yakin dengan profil pensiunan saat ini sudah akrab dengan gawai, dengan begitu layanan yang akan diberikan pun diyakininya tidak menyusahkan, sebaliknya justru akan sangat membantu pensiunan.
Lebih lanjut dijelaskan peningkatan layanan itu akan memberikan dampak positif bagi kinerja bank berbasis di Denpasar ini.
Direktur Bank Mantap Nurkholis Wahyudi menuturkan pertumbuhan laba hingga kuartal ketiga tahun ini menunjukkan bahwa kinerja perseroan semakin membaik di tengah situasi makroekonomi dan daya beli masyarakat yang belum kondusif.
Hingga September 2017, Bank Mantap berhasil membukukan laba sebesar Rp153 miliar (sebelum pajak), sedangkan laba bersih perseroan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp110 miliar, tumbuh 172,7% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Total kredit yang disalurkan Bank Mantap mencapai Rp9,15 triliun, melonjak 108,4% dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai Rp 3,56 triliun. Nurkholis menjelaskan pertumbuhan kredit Perseroan dimotori oleh segmen pensiunan yang meningkat 368,7% secara yoy menjadi Rp 6,99 triliun, dengan rasio NPL kredit secara keseluruhan yaitu 0,62%.
Pada periode yang sama dari penyaluran kredit UMKM tumbuh sebesar 184,9% menjadi Rp 6,90 triliun, sedangkan kredit non UMKM mencapai Rp 2,25 triliun atau tumbuh sebesar 97% secara yoy.
“Pertumbuhan laba perseroan disamping ditopang laju kredit juga berhasil melakukan efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio BOPO dari 85,61% menjadi 84,85% dan biaya atas pendapatan (CER) dari 72,72% menjadi 65,33%,” tegas Nurkholis.
Direktur Bank Mantap Muhamad Gumilang menambahkan sampai dengan September 2017 posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp 8,72 triliun, meningkat sebesar 108,5% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Komposisi DPK perseroan masih didominasi oleh deposito yaitu sebanyak 82,3% disusul oleh tabungan 17,3% dan giro sebesar 0,4%. Pada periode yang sama, fee based income Bank Mantap juga tumbuh 309,3% menjadi Rp113,3 miliar secara yoy. Sementara rasio LDR perseroan berada pada kisaran 85,44% dan CAR mencapai 20,73%.
“Secara keseluruhan, pertumbuhan kinerja perseroan terlihat dari posisi asset yang tumbuh 152,7% dibandingkan dengan posisi September tahun lalu dari Rp5 triliun menjadi Rp12,65 triliun,” ungkapnya.
Rapat umum pemegang saham luar biasa Bank Mandiri Taspen Pos memutuskan untuk menetapkan Corsec PT Taspen (Persero) Iwan Soeroto sebagai salah satu jajaran direksi. Iwan diangkat untuk menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh perwakilan PT Pos Indonesia di Bank Mantap, Ihwan Sutardiyanta.
Penunjukan Direktur dari Taspen merupakan perwujudan sinergi BUMN antara Bank Mandiri dan Taspen sebagai perusahaan induk serta sebagai langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi Bank Mantap dengan perusahaan induk. Keputusan itu akan dilaporkan kepada OJK untuk mendapatkan pengesahan setelah melakukan fit and proper test.
Selain menetapkan Iwan, RUPS LB juga menyetujui dan mengesahkan perubahan nama perusahaan dari sebelumnya PT Bank Mandiri Taspen Pos menjadi PT Bank Mandiri Taspen. Sebagai informasi, PT Pos Indonesia sudah tidak menjadi salah satu pemegang saham.
Perubahan nama dan logo akan diajukan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan. Bank Mantap rencananya akan melakukan salah satu perubahan materi branding yaitu logo perusahaan, akan tetapi tidak mengubah nickname perusahaan yaitu Bank Mantap yang sudah akrab dengan publik.