Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6.000 Personel Militer dan Polri Amankan Our Ocean Conference 2018 di Bali

Kurang lebih 6.000 personel pengaman dari Komando Daerah Militer IX/Udayana dan Polda Bali disiagakan untuk mengamankan VVIP pada gelaran Our Ocean Conference 2018 yang akan dihelat di Pulau Dewata pada 29-30 Oktober 2018.
 Our Ocean Conference 2018/Istimewa
Our Ocean Conference 2018/Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Kurang lebih 6.000 personel pengaman dari Komando Daerah Militer IX/Udayana dan Polda Bali disiagakan untuk mengamankan VVIP pada gelaran Our Ocean Conference 2018 yang akan dihelat di Pulau Dewata pada 29-30 Oktober 2018.

Rinciannya, sebanyak 4.000 personel militer Komando Daerah Militer IX/Udayana, dan 1.900 personel Polda Bali.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan jika dibandingkan dengan gelaran Annual Meeting IMF-WB 2018, jumlah pasukan yang disiagakan memang lebih kecil. Hal itu karena penyelenggaraan acara yang lebih singkat yakni 2 hari dan jumlah delegasi lebih sedikit.  

Adapun dalam acara Our Ocean Conference (OCC) 2018, Bali akan kedatangan 1.908 delegasi dan 8 kepala negara dari 37 negara.

Kepala negara yang akan hadir pada acara OCC 2018 adalah pimpinan negara di kawasan Asia Selatan. Dengan rincian Presiden Indonesia Joko Widodo, 6 kepala negara luar negeri, dan 1 wakil kepala negara.

Kata dia, walaupun pengelenggaraan acara baru dimulai Senin (29/10/2018), namun pengamaan telah mulai diadakan sejak hari ini, Jumat (26/10/2018). Hal itu karena salah seorang kepala negara dari Republik Palau telah hadir pada hari ini.

“Jadi kami sudah mulai masuk hari ini,  dan kita akan melakukan pengamanan VVIP sampai tanggal 1 Oktober 2018,” jelas Benny, Jumat (26/10/2018).

Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diterjunkan selama acara adalah yang berkaitan dengan rencana mitigasi, seperti pesawat untuk evakuasi.

Alutsista

Jumlah alutsista yang yang disiagakan memang tidak sebesar gelaran IMF-WB 2018, karena kehadiran kepala negara jauh lebih sedikit. Saat IMF-WB 2018, misalnya ada 14 kepala negara yang hadir, sementara pada OOC 2018 hanya 8 kepala negara saja.

“Untuk pengamanan masih sama, ring I pada tempat kegiatan dan akomodasi kepala negara bermalam menjadi tanggung jawab paspampres. Ring II dan Ring III menjadi tanggung jawab kami,” ucap Benny.

Kata dia, pengaturan lalu lintas juga tidak mengalami erupbahan signifikan karena jumlah delegasi yang jauh lebih sedikit.

“Jika selama IMF kemarin ada pengaturan lalu lintas, tidak ada perubahan signifikan dari sehari-hari, karena delegasi yang hadir hanya sekitar 2.000 kalau kemarin [IMF-WB 2018] 36.000.”

 Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko mengatakan sebanyak 7 kepala negara luar negeri yang hadir ke Bali pada OOC 2018 membawa pesawat komersial bukan pesawat kenegaraan.

Oleh karena itu, pihaknya hanya memanfaatkan Combat Air Patrol (COP) untuk memastikan keamanan kepala negara ketika memasuki wilayah teritori Indonesia.

“Jadi kita hanya monitor saja, apakah sudah aman,” ujar Henricus.

Dia menambahkanm selama gelaran OOC 2018 penyekatan perairan Bali tetap akan dilakukan. Hanya saja, jumlah kapal perang yang diterjunkan tidak sebanyak IMF-WB 2018, yakni sebanyak 10 KRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper