Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mantap Bidik LPD, Kembangkan Program SiMantap

Bank Mandiri Taspen membidik dana-dana milik Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali untuk menjadi sumber pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya segmen tabungan.
Dirut Bank Mantap Josephus K. Triprakoso (tiga dari kanan), menyerahkan kunci mobil simbolis kepada Kepala LPD Jro Kuta Batubulan Ni Wayan Ersi (tiga dari kiri) di KC Melati di Denpasar. Memacu pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), Bank Mantap meluncurkan program hadiah langsung tabungan SiMantap tentukan hadiahmu di Denpasar./Bisnis.com-Feri Kristianto
Dirut Bank Mantap Josephus K. Triprakoso (tiga dari kanan), menyerahkan kunci mobil simbolis kepada Kepala LPD Jro Kuta Batubulan Ni Wayan Ersi (tiga dari kiri) di KC Melati di Denpasar. Memacu pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), Bank Mantap meluncurkan program hadiah langsung tabungan SiMantap tentukan hadiahmu di Denpasar./Bisnis.com-Feri Kristianto

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Mandiri Taspen membidik dana-dana milik Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali untuk menjadi sumber pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya segmen tabungan.

Keberadaan LPD di Bali sangat penting dengan aset besar dan Bank Mandiri Taspen (Mantap) menilai keberadaanya sangat vital dalam sektor perekonomian provinsi itu.

Dirut Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan untuk menjangkau LPD, pihaknya mengembangkan program hadiah langsung tabungan Si Mantap. Dengan menabung SiMantap, nasabah dapat menentukan hadiah langsung dengan aturan dan syarat berlaku.

“Bank Mantap bermula dan berkembang di Bali, dan kami ingin memiliki keterikatan lokal salah satunya dengan BPD. Tidak menutup kemungkinan ke depan apakah kami juga memberikan pelatihan,” tuturnya usai menyerahkan hadiah mobil kepada perwakilan LPD di kantor cabang (KC) Melati di Denpasar pada Rabu (17/10/2018).

Berdasarkan data Bisnis, total aset lembaga keuangan milik Desa Pakraman ini pada akhir 2017 menyentuh Rp18,47 triliun, naik 22,5% dibandingkan nilai aset yang dibukukan pada akhir 2016 senilai Rp16,06 triliun. Total aset itu dibukukan 1.433 unit LPD di sembilan kabupaten dan kota se-Bali.

Josephus menuturkan sudah ada beberapa LPD yang menempatkan dananya di Bank Mantap. Jumlah LPD yang menempatkan dananya di bank milik Mandiri dan Taspen ini diharapkan terus meningkat dengan adanya program tabungan SiMantap. Program ini dapat membantu LPD menempatkan dana milik mereka dengan tingkat keuntungan menjanjikan.

Dia mengutarakan program tabungan berhadiah ini merupakan penyempurnaan dari program hadiah SiMantap berhadiah.

Penyempurnaan tersebut menyesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat jaman now. Menurutnya, program ini membantu LPD karena keuntungan dalam bentuk suku bunga hingga hadiah seperti mobil dapat digunakan sebagai kendaraan operasional.

Dia menggarisbawahi bahwa program ini baru awal dan dia mengakui tidak mudah menjaring lembaga keuangan yang tidak masuk pengawasan OJK tersebut. Namun, dengan kunci pelayanan, dia optimistis semakin banyak LPD bersedia menempatkan dana mereka di bank berbasis di Denpasar, Bali, ini.

Apalagi, Bank Mantap sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015 sehingga menjadi bukti menerapkan layanan optimal.

Selain itu, faktor dukungan Bank Mandiri dan Taspen diharapkan membantu menyakinkan LPD untuk menempatkan dana mereka.

Josephus menuturkan dukungan dari induk BUMN akan menyakinkan lembaga keuangan milik desa adat tersebut. Menurutnya, saat ini momen bagi LPD untuk menempatkan dana mereka di lembaga keuangan tepercaya.

“Ini momentum bagi kami sekarang masuk disitu. Kita membuktikan kita complie siap didukung oleh induk besar. Tujuan utama sebenarnya untuk mengenalkan Bank Mantap ke market LPD, apalagi potensi di Bali sangat besar. Kita mengenalkan bahwa Mantap dapat menjadi salah satu alternatif. Tidak ada target khusus berapa banyak, alamiah saja,” tuturnya.

Hingga akhir September 2018, Bank Mantap telah menghimpun DPK senilai Rp13,73 triliun dengan komposisi deposito Rp10,88 triliun yang tercatat tumbuh 51,66% dan tabungan senilai Rp2,58 triliun naik 71,22%.

Total aset mencapai Rp17,84 triliun atau tumbuh sekitar 41%. Nilai penyaluran kredit Rp14,31 triliun atau meningkat sampai 56,4%.

Khusus untuk penyaluran kredit pensiunan senilai Rp12,72 triliun dengan persentase tumbuh 82%, sedangkan laba bersih yang dihasilkan Rp259,5 miliar atau naik sampai dengan 135,8% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Josephus mengharapkan masuknya sejumlah LPD dapat meningkatkan DPK bagi perseroan.

Distribution Head 4 Bank Mantap Wilayah Bali Nusra Sulawesi Jayapura I Dewa Gede Suardana optimistis jumlah LPD yang menempatkan dananya bertambah terutama menjelang akhir tahun ketika biasanya LPD tidak lagi mengejar kredit dan memilih menjaga dana mereka.

“LPD pasti punya dana mengendap modal dingin yang bisa di hold tiga tahun. Seperti sekarang LPD Jro Kuta Batubulan menempatkan Rp2,6 miliar selama tiga tahun dan dapat mobil. Produk kami ini fleksibel dan tenor bisa disesuaikan,” tuturnya.

Kepala LPD Jro Kuta Batubulan Ni Wayan Ersi mengungkapkan program ini bermanfaat. LPD bisa menempatkan dana mereka yang belum disalurkan. Selain mendapatkan hadiah langsung, mereka juga dapat keuntungan berupa suku bunga. Ersi menuturkan dengan adanya program ini maka sangat membantu LPD dalam mengelola dana mereka.

“Tujuan kami ikut ini jelas mempertimbangkan rate bunga, dan yang penting bisa menguntungkan buat LPD. Mobil ini untuk operasional LPD Jro Kuta Batubulan.  Yang penting menguntungkan dan aman,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper