Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel di Bali Diyakini Bertahan Tinggi 6 Bulan Mendatang

Bali Hotel Association optimistis okupansi hotel di Bali akan terus tinggi hingga enam bulan ke depan lantaran gelaran IMF-WB 2018 yang sukses mempromosikan pariwisata Pulau Dewata.
Delegasi peserta Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 menonton atraksi budaya di salah satu destinasi wisata di Gianyar, Bali, Sabtu (13/10)./Bisnis-Ema Sukarelawanto
Delegasi peserta Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 menonton atraksi budaya di salah satu destinasi wisata di Gianyar, Bali, Sabtu (13/10)./Bisnis-Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, DENPASAR – Bali Hotel Association optimistis okupansi hotel di Bali akan terus tinggi hingga enam bulan ke depan lantaran gelaran IMF-WB 2018 yang sukses mempromosikan pariwisata Pulau Dewata.

Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra mengatakan, dari pengamatannya, banyak wisatawan terutama degelasi IMF-WB 2018 yang sangat mengapreasiasi layanan pariwisata di Bali. Sehingga, walaupun gelaran ini telah usai, cukup banyak yang memilih memperpanjang liburan di Bali.

Hal itu tercatat dari tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Bali yang hingga pertengahan Oktober 2018 tercatat sebesar 70% sampai 80%. Bahkan, untuk beberapa hotel, pada November 2018 nanti sudah ada pemesanan atau booking kamar yang membuat okupansi akan mencapai 70%.

Menurutnya, banyak delegasi yang juga akan kembali ke Bali untuk berlibur. Kemungkinan, mereka akan datang lagi ke Bali selama enam bulan mendatang. Sehingga, hal ini akan terus meningkatkan okupansi hotel di sini.

“Ini merupakan sesuatu yang sangat bagus sehingga menjadi direct marketing kita di daerah, dan ini sekaligus menunjukkan minat wisatawan berlibur di Bali sangat tinggi. Mereka rata-rata berharap bisa kembali ke depannya,” katanya kepada Bisnis, Rabu (17/10/2018).

Kata dia, selain karena delegasi IMF-WB 2018 yang memilih memperpanjang masa libur di Bali, juga karena kunjungan wisatawan lain. Apalagi, banyak wisatawan yang sebelumnya ingin berkunjung ke Bali pada Oktober ini terpaksa melakukan penundaan karena okupansi hotel di Bali hampir penuh semua.

Wisatawan yang melakukan penundaan tersebut kemudian baru akan mengambil liburannya setelah gelaran IMF-WB 2018. Sehingga, selama maupun pasca IMF-WB 2018, okupansi hotel di Bali terhitung tinggi.

“Ada juga beberapa tamu yang rencana awal Oktober datang, tetapi menunda karena IMF menyebabkan kamar penuh. Okupansi kita masih akan stabil dan mudah-mudahan berlanjut terus,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler