Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perempuan di Lebih Gianyar Dilatih Olah Ikan Siasati Tangkapan Melimpah

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar melatih para istri nelayan terampil mengolah ikan.
Pelatihan mengolah ikan bagi ibu-ibu nelayan di Sekretariat Poklasar Putra Samudra I, Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih, Kabupaten Ginayar, Bali./Ist
Pelatihan mengolah ikan bagi ibu-ibu nelayan di Sekretariat Poklasar Putra Samudra I, Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih, Kabupaten Ginayar, Bali./Ist

Bisnis.com, GIANYAR – Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar melatih para istri nelayan terampil mengolah ikan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Gianyar Dewi Hariani mengatakan saat panen melimpah harga ikan di pasar sangat murah sehingga membuat nelayan merugi.

“Agar nelayan tidak merugi saat hasil tangkapan melimpah, hasil tangkapan perlu diolah menjadi makanan yang lebih diminati di pasaran,” katanya, Selasa (9/10/2018).

Menurut Hariani saat ini produk-produk olahan kekinian dari luar daerah mendominasi pasar di Gianyar.

Ia ingin para istri nelayan belajar mengolah ikan dengan berbagai variasi sehingga mampu bersaing dengan produk daerah lain.

“Selain untuk meningkatkan pendapat keluarga, kita bisa yakin produk olahan tersebut sehat, bebas dari bahan yang berbahaya,” katanya.

Hariani meminta puluhan ibu nelayan yang telah mengikuti pelatihan bisa mempraktikkan sebagai tambahan usaha.

Ia berjanji akan melakukan evaluasi kegiatan ini dan mencarikan solusi jika ada kendala seperti peralatan yang kurang memadai atau masalah permodalan.

Data DKPKP Gianyar menunjukkan produksi perikanan tangkap wilayah ini cukup melimpah mencapai 521,1 ton per tahun pada 2017 dengan target konsumsi ikan 29,8 kg per kapita per tahun.

Seperti diketahui, kawasan Pantai Lebih, Gianyar dan sekitarnya terkenal dengan menu olahan bakso, sate, dan ikan bakar yang menjadi ikon wisata kuliner. Sekitar 30 warung lesehan di lokasi ini masing-masing membutuhkan ikan 3.900 kg per tahun.

Pelatihan selama 5 hari itu dilakukan di Sekretariat Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Poklasar) Putra Samudra I, Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih.

Selain materi tentang kebijakan peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan, peserta dilatih praktik membuat makanan seperti kaki naga, rolade, mini crispy, fish stick, siomay dan bakso.

Para peserta diajarkan pula cara menyimpan dan mengemas produk hasil olahan sehingga tetap higienis dan menarik minat pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper