Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Kekerasan Teroris, Indonesia-Australia Kembangkan Masyarakat Toleran

Pemerintah Australia dan Indonesia telah berkomitmen untuk bekerja sama mencegah kekerasan teroris, di antaranya dengan memperkuat masyarakan yang toleran.
Pembicara seminar memahami dan mengerti dampak terorisme/Bisnis-Ema Sukarelawanto
Pembicara seminar memahami dan mengerti dampak terorisme/Bisnis-Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, DENPASAR—Pemerintah Australia dan Indonesia telah berkomitmen untuk bekerja sama mencegah kekerasan teroris, di antaranya dengan memperkuat masyarakan yang toleran.

Konsul Jenderal Australia di Bali Helena Studdert mengatakan kerja sama juga dilakukan dengan mempertahankan masyarakat yang kuat dan kohesif.

“Kami juga mendukung masyarakat sipil mendorong komunitas yang tangguh dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan kerangka kebijakan yang kuat,” kata Helena Studdert, dikutip dari rilis, Jumat (5/10/2018).

Helena menyampaikan hal tersebut dalam seminar bertajuk ‘Memahami dan Mengerti Dampak dari Aksi Teroris’ diselenggarakan Yayasan Isana Dewata.

Yayasan ini merupakan organisasi nirlaba yang didirikan keluarga korban bom Bali tahun 2002 dan 2005.

Konjen Australia di Bali mendukung seminar ini.

Seminar dihadiri lebih dari 150 orang, termasuk perwakilan dari Pemprov Bali, kabupaten, asosiasi pariwisata di Bali, keluarga dan korban bom Bali serta beberapa LSM. Presiden Bali Peace Park Association Australia Glen Svilicich hadir dalam acara ini.

Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari peringatan 16 tahun bom Bali 2002. Acara akan diikuti dengan upacara di Monumen Kemanusiaan Bali, Kuta, Jumat (12/10/2018).

Thiolina F. Marpaung, Ketua Yayasan Isana Dewata mengatakan seminar ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak para korban terorisme. Seminar juga untuk meningkatkan upaya-upaya melawan radikalisasi dengan menyatukan berbagai komponen dari seluruh kabupaten dan kota.

“Kami juga mengadakan diskusi interaktif tentang bahaya jangka panjang terorisme dan mempromosikan toleransi serta perdamaian,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper