Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRI Dr Soeharso Bertolak ke Palu Jalankan Misi Kemanusiaan

Kapal perang TNI AL KRI dr. Soeharso 990, Selasa (2/10/2018) sore, bertolak dari Pelabuhan Benoa, Denpasar menuju Palu, Sulawesi Tengah untuk sebuh misi kemanusiaan pascagempa dan tsunami.

Bisnis.com,  DENPASAR—Kapal perang TNI AL KRI dr. Soeharso 990, Selasa (2/10/2018) sore, bertolak dari Pelabuhan Benoa, Denpasar menuju Palu, Sulawesi Tengah untuk sebuh misi kemanusiaan pascagempa dan tsunami.

Dansatgas Kesehatan Operasi Bhakti TNI AL ke Palu Sulawesi Tengah Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra mengatakan masih banyak korban yang memerlukan pertolongan dan penanganan kesehatan di daerah bencana tersebut.

“Kapal ini akan berfungsi menjadi rumah sakit terapung dan rujukan jika ada korban gempa memerlukan tindakan medis lebih lanjut,” katanya sebelum bertolak dari Pelabuhan Benoa, Selasa (2/10/2018).

Menurut Nalendra saat ini sebagian korban telah mendapatkan penanganan dan ada yang dievakuasi menuju Makasar serta Balikpapan, korban lainnya akan ditangani petugas dari kapal ini.

Setibanya di Sulteng –sekitar 50 jam perjalanan–  tim akan langsung melakukan bakti kesehatan dan bekerja sama dengan relawan dari berbagai daerah.

Nalendra menyebut KRI dr. Soeharso memiliki sejumlah fasilitas yang cukup memadai untuk melakukan pertolongan terhadap korban bencana alam.

Ada lima kamar operasi yang bisa digunakan melakukan pembedahan terhadap 25 pasien per hari dengan tim yang andal. Sedangkan untuk pascaoperasi, terdapat 3 ‘intensive care unit’ (ICU). 

Kapal perang ini juga memiliki ruang untuk rawat inap dengan lapasitas 40 orang. Jika ada pasien lebih dari jumlah tersevut bisa difungsikan ‘deck tank’ untuk menampung ratusan pasien.

Ia menyebut pasien yang telah mendapatkan penanganan di ruang operasi sebisa mungkin mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit lapangan di batalion kesehatan terdekat.

Dokter spesialis yang tergabung dalam misi kemanusiaan ini adalah ahli bedah tulang, ahli bedah bius, ahli bedah umum dan yang mampu menangani kasus traumatologi akibat bencana.

Selain membawa 93 personel medis TNI AL, serta 17 personel tambahan dari Universitas Hasanudin dan 5 personel dari Universitas Airlangga, kapal ini juga membawa sejumlah bantuan masyarakat dari Bali untuk korban gempa di Palu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper