Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Tanpa Hujan di Kupang Sangat Panjang, Begini Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, menyebut, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya mengalami hari tanpa hujan (HTH) dengan kategori sangat panjang (31-60 hari).
Ilustrasi kekeringan./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi kekeringan./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, KUPANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, menyebut, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya mengalami hari tanpa hujan (HTH) dengan kategori sangat panjang (31-60 hari).

"Namun terdapat wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem (>60 hari)," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris Geru di Kupang, Rabu (12/9/2018).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) berturut-turut dasarian I September 2018.

Wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem adalah wilayah Kabupaten Nagekeo (sekitar Rendu), Kabupaten Rote Ndao (sekitar Olafulihaa), Kabupaten Kupang (sekitar Hueknutu dan Kupang) dan Kabupaten Belu (sekitar Weluli).

Dia menambahkan, curah hujan dasarian I September 2018 menunjukkan, seluruh wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm).

Mengenai peluang curah hujan, dia menyebut berdasarkan peta prakiraan, peluang curah hujan dasarian II September 2018 diketahui bahwa pada umumnya wilayanh NTT diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm sebesar 90-100%.

BMKG juga menghimbau masyarakat di provinsi berbasis kepulauan NTT itu untuk melakukan penghematan air, baik untuk konsumsi maupun untuk pertanian.

Penghematan penggunaan air ini penting dilakukan mengingat, saat ini NTT berada pada puncak musim kering dan berdampak pada masalah kekurangan air bersih.

 

 

"Hal yang harus dilakukan masyarakat adalah menghemat penggunaan air," kata Apolinaris.

Selain penghematan penggunaan air, pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah dengan menyediakan air bersih pada daerah-daerah yang rawan kekeringan.

"Kondisi ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun, sehingga saya yakin pemerintah sudah punya persiapan. Tinggal dibantu dengan kesadaran masyarakat," tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper