Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETERAMPILAN PEKERJA, Swasta Diminta Dorong 'Welder' Bersertifikat

Pelaku usaha atau sektor swasta didorong ikut berperan melakukan sertifikasi terhadap tenaga pengelasan agar memperbanyak jumlah tenaga pengelasan bersertifikasi.
Tenaga pengelasan./Istimewa
Tenaga pengelasan./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR — Pelaku usaha atau sektor swasta didorong ikut berperan melakukan sertifikasi terhadap tenaga pengelasan agar memperbanyak jumlah tenaga pengelasan bersertifikasi.

Presiden Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) Achdiat Atmawinata menilai masih terjadi gap antara jumlah tenaga pengelas (welder) terampil atau bersertifikasi dengan ahli pengelasan. Menurutnya, jumlah ahli pengelasan (welder engineer) di Indonesia sudah banyak sedangkan tenaga pengelasan bersertifikasi terbatas.

“Privat didorong melakukan sertifikasi sebagai calon pengguna. Tanpa ada sertifikasi, produk barang yang dihasilkan industri jelek karena tidak memadai makanya skill perlu diangkat,” jelasnya di Nusa Dua, Minggu (15/7/2018).

Welder adalah tenaga yang bekerja melakukan pengelasan sedangkan welder engineer merupakan orang yang memiliki kemampuan menjadi koordinator. Pada saat ini diperkirakan untuk welder engineer jumlahnya lebih dari 400 orang. Adapun untuk welder kurang dari 10.000 orang.

Achdiat mengungkapkan jumlah tenaga pengelasan di Indonesia sangat banyak tetapi banyak tidak terampil. Mereka itulah yang kemudian mengisi kebutuhan tenaga pengelasan.

Dia mengakui sudah banyak perusahaan memperkerjakan tenaga pengelasan terampil khususnya yang produknya berientasi ekspor. Namun, masih banyak juga perusahaan yang belum memperkerjakan tenaga pengelasan bersertifikasi.

Achdiat mengharapkan ke depan semakin banyak perusahaan ikut berperan melakukan sertifikasi. Pihaknya juga mendukung Kementerian Perindustrian yang berupaya terus menggelar sertifikasi untuk mendorong jumlah tenaga terampil sekaligus meningkatkan daya saing SDM.

“Salah satu upaya kami dengan menggelar event internasional seperti ini untuk meningkatkan kualitas,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper