Bisnis.com, DENPASAR — Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bali Made Kembar Sribudi mengharapkan vendor penerbit kartu uang elektronik memberikan layanan optimal kepada konsumen.
Menurutnya, saat ini masih sering dijumpai kendala dalam transaksi uang elektronik yang membuat konsumen tidak nyaman sehingga enggan bertransaksi menggunakan fasilitas tersebut. Guru Besar Universitas Udayana ini meyakini konsumen akan beralih memakai uang elektronik apabila sistem dan pelayanannya sesuai harapan.
“Kelemahannya itu sekarang kan banyak perusahaan diajak kerja sama vendor tapi waktu mau transaksi, ternyata reader tidak tersedia, sinyal juga tidak ada. Jangan sampai kesalahan kecil ini terjadi,” jelas Kembar, Selasa (22/5/2018).
Dia menegaskan fasilitas pendukung transaksi harus disiapkan dengan baik supaya konsumen tidak dikecewakan karena berpotensi menghambat program transaksi non tunai. Situasi itu harus diperhatikan oleh vendor supaya kartu yang diberikan atau alat terkait lainnya dapat berfungsi minimal menjangkau 90% kebutuhan konsumen.
Kembar menilai potensi jumlah penduduk yang menggunakan uang elektronik sangat luar biasa. Kendalanya, masyarakat cenderung lamban menerima perubahan sehingga pelayanan pun harus optimal.
“Artinya, fasilitas didukung sedemikian rupa supaya ketika masuk ke toko tidak ada kejadian ternyata tidak bisa karena fasilitas pendukung. Kalau ingin masyarakat menjadi puas, menjadi senang melakukan sesuatu yang baru, paling tidak sarana pendukung harus benar-benar disiapkan,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel