Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Didorong Perluas Pasar Beras Merah ke Eropa

Badan Karantina Pertanian RI mendorong pelaku usaha ekspor di Bali untuk memperluas pasar tujuan pengiriman beras impor dan organik ke Eropa.
Ilustrasi: Beras merah/dummies.com
Ilustrasi: Beras merah/dummies.com

Bisnis.com, DENPASAR -- Badan Karantina Pertanian RI mendorong pelaku usaha ekspor di Bali untuk memperluas pasar tujuan pengiriman beras impor dan organik ke Eropa.

Sejak tahun lalu, Bali mulai resmi membuka ekspor beras merah ke Amerika Serikat dengan mengirim hingga 11 ton. Pada 2018 ini, Bali menarget peningkatan ekspor beras merah ke Amerika Serikat hingga 75 ton selama 2018.

Produksi beras merah di Bali sudah menyentuh angka 800 ton dari 400 hektar lahan yang produktif. Sementara, untuk meningkatkan produksi beras merah, pemerintah mulai menyasar lahan-lahan baru seperti di Tabanan seluas 25 hektar dan Buleleng seluas 25 hektar.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI Banun Harpini mengatakan permintaan beras merah dan beras organik di Eropa sangat tinggi. Pihaknya mendorong agar pelaku usaha di Bali juga mulai melirik pasar Eropa selain memasok ke Amerika Serikat.

Dengan catatan, jika pelaku usaha di Bali tertarik merambah pasar Eropa, mulai dari sekarang harus meningkatkan kapasitas produksi. Menurut Banun, supply chain harus terus dibangun dan pasar tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

"Jadi harus ada Jatiluwih yang lain agar bisa mengisi pasar yang lain, jadi tidak bisa mengisi a dan yang b ditinggalin," katanya, belum lama ini.

Kata dia, selain beras merah dan organik, pengusaha di Bali juga didorong untuk makin meningkatkan ekspor produk herbal sebab, produk herbal dari Bali sangat digemari di luar negeri.

"Nama Bali sudah menjadi jualan tersendiri," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper