Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lombok Barat Alihkan Produsen Tuak Jadi Gula Aren

Guna menekan penjualan minuman keras yang berasal dari air nira atau tuak, pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengambil tindakan dengan membuat regulasi agar air nira dibuat menjadi gula aren.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MATARAM—Guna menekan penjualan minuman keras yang berasal dari air nira atau tuak, pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengambil tindakan dengan membuat regulasi agar air nira dibuat menjadi gula aren.

Kabupaten Lombok Barat memang terkenal sebagai salah satu penghasil air nira. Setidaknya sekitar 10 ribu liter per hari bisa dihasilkan dari pohon enau.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar Agus Gunawan mengatakan hal ini sekaligus dalam upaya mendorong perkembangan produk lokal dalam hal ini adalah gula aren.

"Terlebih untuk menekan dampak sosial akibat pemanfaatan air nira yang marak dijadikan minuman keras tradisional atau tuak, itu kita olah,” ujar Agus di Mataram, Jumat (25/8/2017).

Produsen air nira perlu mendapat pelatihan dan bimbingan tentang pengolahan untuk dijadikan gula aren. Setelah mampu menghasilkan produk tersebut, jalur pemasaran pun harus mulai dibuat agar masyarakat bisa memiliki akses untuk menjual produk yang sudah dihasilkan.

Dengan demikian lanjut Agus, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengupayakan salah satu langkah konkrit agar bisa menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya melalui pemberdayaan petani.

Tindak lanjut lain yang dilakukan pemerintah Kabupaten Lombok Barat adalah mengajukan bantuan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Industri Republik Indonesia. Pembangunan UPT direncanakan di Dusun Longseran, Desa langko Kecamatan Lingsar.

“UPT tersebut lengkap dengan sarana prasarana. Kalau tidak salah nilai bangunannya Rp 1 miliar belum termasuk biaya sarana prasarannya,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper